Tentang Melia Dina Harja

1201 Words

“Aku sangat penasaran dengan Aufa, Em.” Suara Irfan terdengar berat. “Selama aku di Turki, aku mencoba menenangkan diri. Berusaha mengabaikan semua hal yang kau katakan waktu itu. Tapi nama Aufa… nama itu terus-menerus muncul di kepalaku. Semakin hari, semakin aku ingin tahu siapa dia sebenarnya. Aku penasaran setengah mati. Bagaimana bisa kau mengenalnya, sementara aku sendiri bahkan tidak tahu apa-apa? Padahal… nama itu cuma pernah ku ucapkan sekali, iseng saja. Aku tak pernah menyangka, satu hari akan ada anak kecil yang datang, dan bilang kalau namanya… sama persis.” “Kadang hidup memang suka nyeplak kita pakai kejutan-kejutan, Mas,” jawab Emran, pelan. “Seperti mataku ini. Awalnya kupikir ini berkah, tapi ternyata rasanya kayak kutukan. Setelah cangkok mata itu, aku bisa lihat hal-h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD