siang itu
"sayang,mas berangkat kerja ya,hati hati dirumah,jaga anak anak"
"iya mas,mas juga hati hati di jalan ya" ,kuraih tangan suamiku,ku cium punggung tanganya.hatiku berdesir tak tau knapa dan tak biasanya juga aku cium tangan suamiku ada perasaan aneh.suamiku mengusap puncak kepalaku dan mencium keningku.baru kali ini ,selama 4 tahun menikah suamiku mengusap kepalaku saat mau berangkat kerja.
biasanya kalau pamitan mau kerja cuma cium pipi,itu pun jarang.
"ya sudah,mas berangkat ya,assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salaam"jawabku pendek.
ku tatap punggung suamiku yg menuntun motor keluar halaman rumah.ku perhatikan dalam dalam suamiku yg sudah menaiki sepeda motor dan mulai menyalakan mesin.
entah kenapa,tiba tiba mata ini berkabut.
ada perasaan yg tak biasanya begini.
"dah sayang,,,,,",suamiku melambaikan tangan ke arahku,kutatap matanya yg penuh dengan gambaran kasih sayang,se olah tak ingin meninggalkan aku.
ku balas lambain tanganganya,ku tatap suamiku yg menjalakan motornya ke luar halaman,hingga sampai di ujung jalan dan tak kelihatan lagi.
aku mengelus dadaku yg berdetak tak menentu.ada debaran aneh yg membuatku gelisah.tanpa terasa ada buliran air di kedua kelopak mataku.
"mah,bapa sudah berangkat kerja ya?".
lamunanku di buyarkan oleh pertanyaan buah hatiku yg tak kusangka sangka dan tak tahu kapan ia ada di dekatku.
buru buru ku usap buliran air mata agar anak ku tak tahu.
"mah?,mamah kok nangis sii,,,,,kenapa mah?".
"ehemmm,enggak nak,,,,,mamah cuma kelilipan saja kok".jawabku sambil menenangkan debaran hatiku yg tak kunjung normal dan sambil ngatur pernafasanku yg terasa begitu berat.
aku jongkok di depan anaku,ku tatap lekat lekat wajah anakku.ku usap kepalanya lalu kucium dg rasa penuh kasih sayang.ku dekap erat dalam pelukanku.ku angkat tubuh mungilnya yg berusia 3 tahun lalu ku bawa masuk ke kamar untuk menemui adik nya yang masih tidur.
ku turunkan anaku di lantai yang berkasur biasa.ku ambil mainan mobil mobilan kesukaan anaku dan ku berikan agar dia mau bermain.
"nak ozi?,,,,,,nak ozi main sendiri dulu ya?,,,,mamah mau nyuci dan beres beres dulu,nanti kalo kerjaan mamah sudah beres,kita main bareng sama dedek ya?,,,,"
"iya mah,,,,,,"jawab anak ku singkat sambil asik memainkan mainannya.
ku usap kepalanya sejenak.lalu ku ambil pakaian pakaian kami se keluarga yg sdh pada kotor.
"ya allaah,se hari nggak nyuci saja pakaian kotor sudah numpuk segini.bagaimana kalau seminggu nggak nyuci?".gumamku dalam hati.lalu aku keluar kamar membawa pakaian yang mau di cuci.se kilas ku tatap anak ku yg lagi asik dengan mainanya.dan si kecil yg masih nyenyak dalam tidurnya.
anaku yg kecil ini baru ber usia sebelas bulan.
semenjak ia bisa berjalan,bangunya memang sering terlambat.
mungkin karena kalau malam tidurnya terlalu larut.
apa lagi anak se usia dia memang lagi aktif aktifnya bergerak.
aku saja sering kewalahan menjaganya.
tapi tak mengapa lah,kan itu juga merupakan salah satu kewajiban se orang ibu untuk menjaga,merawat dan,membimbing anak anak nya agar kelak jadi orang orang yg ber bakti pada orang tuanya.
..........
kulihat jam di dinding sudah menujukan pukul sepuluh lebih dua puluh menit.
entah kenapa pikiranku masih gak karuan.
aku gelisah,cemas dan juga was was.
tapi apa yang aku gelisahkan?,apa yang aku cemaskan? ,pertanyaan itu selalu muncul tiap kali aku usap dadaku yg kurasakan detak jantungnya sangat terasa.
aku teringat belaian mas burhan suamiku tadi pagi.
tidak biasanya mas burhan begitu.
selama empat tahun kami menikah,dan di karuniai dua orang putra,baru kali ini mas burhan membelai kepalaku waktu mau berangkat kerja.
padahal biasanya cuma cium pipi,itu pun jarang juga mas burhan lakukan.
ku pandangi anak anaku yang lagi asik dengan mainanya.
sesekali ada canda tawa di antara mereka.dan tak jarang pula ada tangis di antara mereka karena berebut mainan,atau apalah.
di luar rumah ter dengar suara anak anak komplek sini yg lagi pada ber main.
dan juga sayup sayup ter dengar suara ibu ibu lagi pada ngobrol di depan rumah salah se orang tetanggaku.
ku lihat anak ku sudah mulaih jenuh dengan mainanya.ku ber pikir sejenak lalu ku raih anakku yg paling kecil lalu aku gendong.
"mah,,,mamah mau kemana?,,,,.tanya anak pertamaku si ozi.
"nggak kemana mana nak,,,,,.kita main di luar sebentar yuk,,,".ajaku pada si ozi anak ku.
"asyiiiiiiik,,,,,,,,,,,horeeeeeee,,,,,,,,,,.".teriak anak ku kegirangan.
ku buka pintu rumah,ku lihat se keliling.di jalanan komplek ada sekitar lima anak se usia anaku lagi pada ber main.
sedang kan di depan rumah tetanggaku yg ber sebelahan denganku,ku lihat ada ibu ibu yg lagi ngobrol sambil sesekali mengawasi anak anak mereka.
"hati hati nak,,,,,,jangan lari lari lho,,,,,,,,ntar jatuh.,,,,".teriaku saat melihat anaku langsung berlari menghampiri teman temanya saat pintu ku buka.
sepintas ku lihat anak ku yg sudah bermain dengan temanya,sementara aku memilih untuk nimbrung dengan ibu ibu yang lain yang lagi asik dengan obrolan mereka.
sambil menggendong si kecil,aku ber jalan santai mendekati ibu ibu.
"eeh,,,,,,mas tama,,,,,sini main sama bu de,,,,,,....alah,,,alaaaah,,,,tama sudah gede yah,,,, eemmmcuah,,,,,,,".sapa mbak inah tetanggaku.mbak inah itu tetanggaku yg paling dekat denganku.umur nya 15 tahun di atasku.
melihat kedatanganku mbak inah langsung saja ngerebut anaku yg masih ku gendong.menciumnya,ngajak bermain,dan sesekali juga ngeledekin anaku.
mbak inah memang sangat penyayang dengan anak anak se usia anakku.mungkin karena mbak inah belum di karuniai anak,padahal usianya sudah 40 lebih.
"lho,,,,,itu kok bapak bapak polisi kayak mau ke rumahmu mbak yus?,".kata mbak tari tetanggaku juga.
"masak sih mbak?,,,,.".jawabku agak tidak percaya.
ku perhatikan di depan halaman rumahku memang tampak dua orang polisi ber boncengan.
mereka turun dari motor dan langsung menuju rumahku.
"ada apa yah?,kok polisi mendatangi rumahku?".tanyaku lirih,tapi ibu ibu yg ada di dekatku pada denger juga.aku jadi takut,was was, dan,,,,,,
pikiran ini malah gk karuan.detak jantung makin berdegup kencang.ku beranikan diri untuk menemuai bapak bapak polisi itu yg mau ngetuk pintu.
"assalamualaikum bapak bapak?,,,ini ada apa yah?,tanyaku dengan penuh penasaran.
"wa 'alaikum salaam".jawab salah se orang polisi itu sambil memandangku dan kemudian merogoh saku celana seragamnya.ku lihat dia memegang selembar STNK.
"maaf bu,betul ini rumah pak burhan?,,,,burhan adiyaksa?".tanyanya sambil sesekali melihat STNK di tanganganya.aku makin gemetar.pikiran sudah mulai kacau menebak nebak sebuah peristiwa.
"beb,,, betul!?,,,,,,tapi ada apa ya pak?,kok bapak bapak,nyari suami saya?,,,"jawabku sekaligus juga pertanyaanku.aku bingung,takut dan juga was was.jangan jangan mas burhan,,,, ,,,ah,,,aku tepis buruk sangkaku.mbak tari yg tadi ngikutin aku kini sdh berdiri di sampingku sambil merangkul dan ngelus pundaku.aku makin tak berdaya.sepertinya aku sudah mulai kehilangan tenagaku.untuk berdiri tegak saja sudah tak mampu.aku makin sempoyongan berpegang erat pada tubuh mbak tari.
"maaf ibu ibu,!?,,,,,kami dari polsek mau mengabarkan,,,,,,".
"mengabarkan apa pak,,,,,!suami saya baik baik saja kan pak?,nggak kenapa napa kan pak!?".sergahku memotong ucapan pak polisi itu sambil teriak dan nangis.
"ehem,,,,,,,begini yah bu!?,,,,,kami harap ibu yang sabar,,,,,yang ihlas,,,,dan ber besar hati mendengar berita ini.bahwa tadi pagi sekitar jam 7:45 pak burhan terlibat kecelakaan di jalan raya dan meninggal di tempat kejadian".beber pak polisi itu yg memberikan keterangan sambil sesekali narik napas dalam dalam.
"mas burhan,,,,,,,,,,,,!!!!".teriak ku histeris.sampai sampai telingaku sendiri ikut ber dengung.
pandanganku mulai gelap.aku tak lagi kuat berdiri walau ber pegangan dan juga di rangkul mbak tari.
aku merasa seluruh tubuh ini di samber geledek mendengar penjelasa bapak polisi tadi.aku tersungkur panas dingin tubuhku sdh tak aku rasakan lagi.
dalam ketidak sadaranku,aku meraung,menjerit memanggil nama suamiku.hingga ahirnya aku merasa sangat letih dan sudah tidak bisa ber suara lagi.aku ter kulai lemah dan tak tau lagi ke adaanku saat itu.
sesekali aku mendengar sayup sayup suara mbak inah,dan mbak tari.
"sabar mbak yus,sadar ya,,,,,,dan juga istighfar,,,,,"
"astaghfirullaah,,,,,,ya allaah,,,,,".kataku lirih dan nyaris tak terdengar.jangankan bersuara,menggerakan bibirpun rasanya tak mampu.
aku seperti kehilangan segalanya.kedua anak ku pun aku tak ingat lagi dan tak tau keberadaanya kini.
aku seperti orang sedang mabuk yang mulai kehilangan ingatan.
aku merasa ada di antara awan awan putih.tubuh ku melayang layang tak tentu arah.kaki dan tangan ku tak kurasakan lagi.aku seperti se onggok kapas yg ter tiup angin.dingin dan panas tak lagi kurasakan di tubuh ini.penglihatanpun hanya berwarna putih.iya benar,,,,,warna putih di sekelilingku.tak ada warna yg lain.
begitu sunyi dan sepi diri ini.hingga ahirnya tak tau lagi apa yg aku alami.