bc

7 Hari dalam 7 Bulan

book_age4+
0
FOLLOW
1K
READ
HE
drama
lighthearted
mystery
icy
loser
male lead
realistic earth
poor to rich
slice of life
like
intro-logo
Blurb

Mengkisahkan kehidupan seorang pria membosankan dalam suatu pekerjaan yang secara tiba-tiba mengalami pertukaran anggota, membuatnya bertemu dengan orang-orang asing yang akhirnya membuat ia bahagia. Akankah ia bahagia untuk selamanya. 

chap-preview
Free preview
Catatan II
Sudah 7 bulan lamanya dengan perasaan yang sama. Kini aku sudah lebih dari kata mapan berkat dirinya. Diatas kepalaku, aku sekarang sudah menggunakan topi terkhusus dan siap bekerja. Disini, aku menunggu semuanya untuk masuk ke bus, memeriksa satu persatu pekerja dengan hati yang bahagia, namun ku tak menemukannya. Kolom daftar pekerjapun sudah tercentang semua. Walau dengan rasa berat hati, aku tetap harus berjuang. Memasuki bus, semuapun bersorak dan aku mengumumkan sesuatu "Baiklah semuanya, dipagi ini kita akan memulai perjalan ke Negeri Sakura. Jadi pasang telinga baik-baik, karna sekarang akan ku umumkan peraturannya." "Sebelumnya, kartu tanda nama yang telah dipersiapkan bisa diletakkan disamping bawah pada kursi kalian semua." Kataku yang kemudian ku lanjutkan "Tirai-tirai jendela harus dibuka sebelum keberangkatan kita atau sebelum bus kita menggerakkan rodanya untuk melaju meninggalkan kota ini." Kataku yang ku jeda kembali sembari melihat sekeliling jendela. Terdapat pohon dengan ranting-ranting yang berputar dan berlikuk melikuki dinding batako yang berwarna hitam keabuan, bunga-bunga yang layu juga penuh memenuhi membuat diriku menarik nafas kembali dengan lantang, menghirup udara yang bagaikan angin nan langit berwarna abu di dalam bus yang padat namun bersih ini. "Ketua, ada apa?" Tanya seorang laki-laki yang merupakan anggota pertama dari tim. Iapun bergegas berlari kebelakang bus, terlihat ia mencari sesuatu dan kemudian datang kembali kepadaku sembari membawa sebotol air untuk diminu. ia berikan kepada ku dengan tangan kanannya yang memegang erat bagian bawah botol teresbut sembari jarinya, yaitu ibu jarinya yang menampakkan keraguan atau kecemasan "Apa kau baik-baik saja ketua?" Tanyanya kembali, dengan kedua alis yang naik, terlukis di dahinya. Aku tidak tahu, apa alasan dibalik kebaikan orang-orang yang mengitariku, walaupun sesugguhnya yang mereka lakukan seperti yang dilakukan anggota pertama timku ini, ia hanya memberikan sebotol air kepadaku, lalu sekarang ia juga sepertinya membuang cukup tenaga untuk membantuku dengan membuka tutup sebotol air yang ia bawa, tujuannya sendiri agar aku bisa dengan mush dan segera meminum air itu, dengan kedua alisnya itu, yang tertempel di dahinya, naik ke atas, hanya bisa membuatku berterima kasih tanpa bisa mengajukan pertanyaan atas alasan yang mendasar lainnya. Mengambil sebotol air tersebut, yang tutup botolnya telah dibuka, meninggalkan setitik-titik air di sekitaran dinding botol. Air yang terpampang jelas tersebut, dengan semburat berwarna jerih, memang sejernih air yang belum aku hidangkan ke bibirku, namun yang masih saja ku tatapi seperti meratapi kehidupanku dan kembali mengajukan pertanyaan apakah hanya aku saja yang memiliki hobi dengan ribuan lamunan ini, dan apa saja yang ada dipikiran orang-orang kekita meraka melihat seseorang yang sedang membawa sebotol air, lalu hanya memandang air tersebut sembari berdiri di tengah setelah pintu masuk bus. "Apa yang kau lakukan disini?" Seseorang menabrak punggungku menyebabkan lamunanku terlepas dan air di botol yang sedang kugenggam dengan rapat untuk mempertahankan kestabilannya, itu menetes dan terjatuh tersembunyi kedalam karpet bus yang berwarna merah muda, menyerap kedalamnya, Aku hanya seorang manusia yang hanya bisa membuka mataku dengan lebar. Mebalikkan punggungku dengan ransel yang juga menempel di punggungku, aku melihat seseorang dengan ransel putihnya yang juga tertempel di punggungnya, serta tali ransel tersebut yang menggantung di pundak kirinya yang sedang menunduk seakan memohon sebuah pengampunan. "Maafkan saya ketua." Katanya dengan matanya yang juga terbuka lebar sembari mengancunngkan kedua tangan yang mengatup seperti kelopak bunga teratai yang tertutup di malam hari, di depan dadanya. "Saya tidak sengaja menabrakmu ketua." Katanya kembali dengan penuh rasa sesal. Ikut menunduk sepertinya yang sedang menunduk kepadaku, sementara aku menunduk untuk diriku sendiri di dekat sepatu ku yang bertali berwarna merah dan putih. Dengan satu kaki yang menekuk, menempelkan lulut kananku dengan karpet merah tua itu disamping letak air yang menyerap kedalamnya, tumitku ku gerakan memutar agar aku bisa menghadap kehadapan aggiota pertama tim untuk mengeluarkan tisu dari saku kemeja seragamku. Tisu yang bersih tanpa Mungkin terdengar aneh, jika semuanya berpasangan dan diriku menyendiri duduk di depan. Tetapi aku tetap menikmani ini. Jam berlalu dengan sangat cepat, aku yang semakin giat membereskan semua kegiatan. Ini menyenangkan walau masih terdengar berat. Hari-haripun berlalu dengan sangat cepat dan di hari ke-7, dimana saatnya diri ini harus menutup acara. Melepaskan balon dan aku memejamkan mata dan berdoa "Semoga dia bahagia." Mungkin ini sangat berat hingga aku tak kuat untuk menahan lagi, akhirnya akupun memilih duduk menyendiri di dekat pohon sakura. Sakura yang bermekaran mengingatkan dirinya, air mataku yang terus mengalir membuat mataku tenggelam. Wanita bergaun putih datang menghampiriku "Bolehkah aku duduk di sampingmu?" Tanyanya kepadaku dan aku hanya mengangguk. Kutupi mataku dengn tanganku dan kemudian wanita disampingku memberikanku headset sebelah kanannya untukku gunakan bersamanya. Lagu dengan nada yang tenang dan santai membuat diriku tambah mengingatnya. Dengan seketika kuhusap air mataku dan berbicara padanya "Bukankah itu kau?"Wanita itu tersenyum kepadaku, dan ternyata itu benar dia. Air mataku mengalir dengan sendirinya dan dia berkata padaku "Aku sangat menyukaimu, jadi berikanlah senyumanmu itu kepadaku." Lantas akupun langsung tersenyum dan aku berkata padanya "Lama tidak bertemu, tapi tidakkah ini sangat cepat?" Dan diapun membalas dengan senyuman lebar "Iya benar, waktu berlalu dengan sangat cepat, kau sudah berani basa-basi sekarang." Akupun tertawa dan dia juga. Diapun berdiri dan berkata "Maaf ketua, aku harus pergi sebentar." Akupun membalas "Kau harus kembali!" "Siap ketua." Balasnya dan langsung pergi.Dari kejauhan, aku memandang dirinya. Dia memakai gaun putih yang sangat panjang dan indah, wajahnya dipenuhi makeup, dan dia terlihat sangat cantik menggunakan semua aksesoris itu. Tampaknya dia kembali padaku dengan membawa seorang pria berjas putih yang rapi. Aku merasa gelisah dengan keberadaan pria tersebut. "Zet, tolong fotoin aku sama temen aku dong!" Suruh wanita tersebut kepada si pria membuat diriku merasa lega. Aku dan dirinyapun berpose untu difoto. Selesai berfoto, akupun bertanya padanya karena masih tetap gelisah "Sebenarnya dia siapa?" Wanita tersebutpun menjawab "Oh dia." Dan diapun menyambung kembali "Waktu berlalu begitu cepat sampai-sampai aku tak bisa memberitahumu. Minggu depan adalah tanggal pernikahanku, dan sekarang aku sedang dalam sesi pemotretan. Aku harap kau datang ya, ke pernikahanku! Oh iya, dia adalah calon suamiku, namanya Zettko." Air mataku mengalir dengan sendirinya, dan akupun bertanya kembali padanya "Iya kau benar, waktu berlalu sangat cepat. Sampai-sampai aku lupa menanyakan namamu, siapa namamu?" Akupun mengajukan tanganku untuk bersalaman "Oiya, kita tidak sempat berkenalan saking sibuknya dengan kerja, Namaku Hikda." "Mengapa kau menangis?" Tanyanya padaku dan aku membalas "Aku menangis karena aku bahagia untukmu." Judul: 7 Hari dalam 7 Bulan (Part II) Album: 1000M (1M) Genre:- Tema: Kehidupan Pemeran Utama: Tokoh Aku Pemeran Pendukung: Hikda dan Zettko Penokohan :-Protagonis: Tokoh Aku, Hikda -Tritagonis: Zettko -Antagonis:- Latar Tempat: Di Jepang Latar Waktu:- Alur: Maju Latar Suasana: Sedih Sudut Pandang: Maha Kuasa Amanat: Meninggalkan seseorang sama seperti kehilangan setengah pekerjaan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Patah Hati Terindah

read
82.9K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.7K
bc

Scandal Para Ipar

read
707.7K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

JANUARI

read
48.6K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook