37. Aku Merindukanmu, Guzelku

1130 Words

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Derya dingin. Melihat Guzel ada di sana, harusnya pria itu bertanya atau sekedar menunjukkan rasa bahagianya. Namun, ia justru terlihat sangat cuek. Berbeda sekali dengan sikapnya waktu itu ketika pertama kali Guzel pulang. "Tidak. Aku lihat, rambut, kumis, dan jenggotmu sudah terlalu panjang. Apa tidak sebaiknya kau cukur?" Sebenarnya, tidak terpikirkan oleh Guzel untuk berkata seperti itu. Ia hanya sudah tidak sabar melihat pria itu menikmati ayam kecap buatannya. Akan tetapi, sikapnya itu justru membuat pria jadi-jadian curiga. "Baiklah, tapi aku ingin kau yang mencukur rambutku," kata Derya sambil tersenyum. "Aku tidak bisa melakukannya, Mas. Nanti siang pergi ke tukang cukur langganan saja." Meski ia bisa sekalipun, ia tidak akan pernah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD