BAB SEPULUH

2835 Words

Kegiatan Alle mengeringkan gelas sehabis makannya tertunda karena tak sengaja dia menjatuhkan benda berbahan beling itu. Alle benar-benar membuat pekerjaannya bertambah dengan kondisi perutnya yang semakin besar. Mengingat kondisi perutnya, Alle kesulitan untuk membungkuk dan membersihkan serpihannya. Dia beringsut mengambil sapu dan penyeroknya, meski tetap sulit membuat pecahan belingnya bisa seluruhnya bersih Alle tetap berusaha. "Alleena." Panggil Giyani yang datang dengan wajah cemas. Alle tak pernah sebingung ini mendapati ekspresi ibunya yang tidak tenang. Namun, dia juga perlu memaksa dirinya tetap bersikap biasa akan tingkah sang ibu yang sudah pasti memengaruhinya untuk ikut panik. "Kita harus ke Jakarta, Leena." Tiba-tiba saja ucapan itu menyambut gendang telinga Alle. "K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD