"Tahan 1710 silahkan keluar, ada yang menjengukmu!" info sipir. Dony menyeritkan alis. Namun ia juga tetap keluar sel
Jika Dony tau orang yang ingin memenuinya adalah ayahnya. Mungkin pemuda itu tidak mau menemui beliau
"Ayah..." lirih Dony seraya melotot tajam. Spontan ia menutupi tangannya yang terborgol. Dony sebetulnya belum siap bertemu Roland
Roland menoleh, ia berusaha tersenyum tipis meski rasa sedih juga membuat kelopaknya memerah
"Nak...!" sahut Roland berusaha diri untuk memeluk Dony. Tapi Dony terlihat menghindar
"Kenapa?" Roland bergumam perih. Mengapa Dony menghindarinya. Apa anak itu marah?
"Ada apa Ayah kemari?" suara Dony terdengar tidak ramah. Apalagi gelagatnya, membuat Roland yakin Dony sedang merajuk
"Ayah... Ayah kesini membawakan makanan kesukaanmu. Ayok kita
