Twenty Six

1835 Words

Matanya elangnya terjaga dipenuh dengan kilatan amarah. Sayang kedua orang itu belum juga menyadari mata dendam itu menyala dalam gulita malam. "Gue kesana dulu,ya" ijin Ardi yang mau mengecek apa Bima sudah siap dengan alat 'permainan' mereka. Tentunya Donylah yang nanti akan menjadi badutnya "Ya..." balas Arul sambil membenarkan letak Dony di punggungnya, Arul tersentak saat Dony memberikan reaksi yaitu ikut merangkul kencang bahu Arul. Kemudian rangkulan itu berubah menjadi petaka baginya Pertama-tama Dony mencekik Arul keras. Arul yang tidak siap, refleks memberontak meski rasanya begitu percuma lengan Dony sudah memutar di area lehernya, menekan kencang. Siapapun yang di perlakukan seperti itu pasti akan pingsan dalam sekejap, urat-urat wajahnya keluar dengan warna auranya yang be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD