Twenty One

1570 Words

"Bio, Lukman lo bantu gue,oke." Lukman dengan sigap berdiri di samping Dony. Tapi Bio nampak keberatan. Ia sedang mencerna, apa gunanya ia membantu Dony. Lebih banyak mendatangkan manfaat atau kesialan baginya jika ia melakukan itu. Bisa dibilang ia adalah orang kalkulatif. Dony melirik ke arah Bio. Tak perlu ia membahas pria itu, Bio layaknya tikus got yang cuma bisa mengumpat saat ada masalah. Lagipula tak banyak yang bisa Dony harapkan dari orang sepertinya. "Minggir gue mau lewat! Ada urusan apa kalian menghadang gue," ketusnya. "Boleh kok. Tapi bebas kan dulu Raymond, ketua kita," ucap salah satunya. Dony menyeritkan alis. Siapa lelaki itu. Ia saja gak pernah mendengar namanya apalagi kenal. "Lo salah orang kalik!" katanya sambil menyenggol pria di depannya menggunakan bahunya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD