Roland masuk ke ruangannya seraya memegangi jantungnya yang berdenyut perih. Seolah bongkahan batu tajam menancap jantungnya saat itu juga. Kebetulan Roland tidak memiliki sakit jantung, namun kenyataan pahit itu membuat nafasnya sangat sesak. Ia mencoba meredam tangisnya agar tidak ada satupun orang yang bisa tahu bagaimana hancur hatinya melakukan semua ini pada Dony. Kedua kakinya bersimpuh di atas lutut, sembari membekap mulutnya kencang. Dapat di lihat ia begitu tersiksa mengatakan putusan hakim. Ada bagian dalam dirinya yang membenci tugasnya sebagai seorang hakim. Pekerjaan mulia yang sayangnya butuh effort besar untuk terus memperjuangkan keadilan bagi seluruh lini masyarakat Tanpa pernah ia berfikir, ada hari dimana ia memutuskan menjatuhi hukuman untuk anaknya sendiri. Tiba-ti