29. 2F

1815 Words

Faisya segera berlari menjauhi minimarket itu, sesekali ia melihat ke belakang. Mencoba mencari-cari apakah Akbar mengikutinya atau tidak, ia dapat bernapas dengan lega ketika ternyata Akbar tidak menyusulnya. Namun, ia tidak dapat tenang begitu saja sebelum sampai di rumah, ia mempercepat langkahnya sesekali masih memperhatikan belakang. Hingga akhirnya ia tiba di rumah kakek serta neneknya dalam keadaan berkeringat, orang-orang rumah yang melihatnya begitu heran karena keadaannya ini mirip sekali seperti habis olahraga berat. Iya, tadi ia memang olahraga berat yaitu olahraga lari dari kenyataan, kenyataan di mana takdir kembali mempertemukannya dengan Akbar. Beruntung ia dapat menghindar, karena sejujurnya ia tidak pernah siap dipertemukan kembali. Ia takut, ia tidak bisa melupakan. Se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD