Judul PART DUA

531 Words
KRINGGG... Bel istirahat pun berbunyi, semua anak di dalam kelas langsung berhamburan keluar kelas, berlomba-lomba menuju kantin untuk memenuhi kebutuhan cacing-cacing perut yang sudah keroncongan. Sedangkan aku murid baru dan belum mendapatkan teman memutuskan untuk berada di kelas saja. Tapi tiba-tiba datang tiga orang perempuan menghampiriku dengan ramah bersama siska -teman sebangku ku- dan menawariku untuk pergi bersama ke kantin "Shania kenalin nih sahabat gue, yang rambut panjang namanya Putri, yang pake kacamata Intan kalau yang pake jilbab Sukma" "Hi! Aku Nia" jawabku sambil tersenyum ramah "Ke kantin bareng yukk" seru Siska yang kemudian kami jawab dengan anggukan Kami pun menuju kantin untuk mengisi perut yang lapar. Sesampainya di kantin, tiba-tiba ada seorang perempuan yang berjalan tergesa-gesa, tetapi karena kurang hati-hati perempuan tersebut akhirnya tersandung dan menabrakku. PRANGGGG ... Memang kalau sudah suratan takdir, sial pun tidak dapatku hindari lagi, mangkuk berisi es campur pun mendarat mulus di baju ku sehingga tercetak sempurnalah pakaian dalam ku. bisa kalian bayangkan betapa malunya aku saat ku sadari semua mata tertuju pada ku. Tapi tiba-tiba sebuah jaket telah di pakaikan seseorang kepada ku. "Pada liatin apa lo semua. Hah!?" bentaknya sambil melotot ke arah semua siswa laki-laki "Lo juga! kalau jalan liat-liat! Punya mata ga lo! " bentaknya dingin pada perempuan itu. Perempuan itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya yang ku yakini dia pasti menangis. "Dan lo! Kenapa nggak menghindar! malah pasang badan" ucapnya sambil terus memandangku, belum sempat ku jawab dia sudah berkata lagi dengan perkataan yang sangat menyudutkan "Oh gue tau. Lo sengaja kan pasang badan, biar apa? Biar bisa pamer body, Dasar murahan!" ejeknya dengan tatapan merendahkan Aku yang tidak bisa terima langsung naik pitam, aku pun sudah tidak perduli lagi kalau aku anak baru di sekolah ini. "Siapa kamu hah!? Ngejudge orang sembarangan! Jaga mulut! Sok jadi pahlawan. Urus diri sendiri jangan ikut campur urusan orang" teriak ku lantang sambil menunjuk-nunjuk ke arah wajahnya. Kemudian dia melangkah pergi dengan ekspresi yang tak bisa di artikan "Aku saranin buat sekolahin tuh mulut dan satu lagi nanti jaket kamu aku balikin! plus ongkos buat loundry karena Aku ngga mau ada lagi hutang budi sama kamu." ucap Nia menggebu-gebu Dia hanya berhenti lalu mengacungkan jempolnya, kembali duduk bersama teman-temannya di pojok kantin 0~0~0 "Maaaaa Niaa pulang nihhh.." teriakku ketika sampai di depan pintu. kemudian abang datang sambil berteriak dari lantai atas. "Ade abang udah pulang? Ngomong-ngomong makin hari makin toa aja tuh mulut" Aku langsung mengerucutkan bibir, abang yang melihatnya semakin keras tertawanya. "Abiii.. Abang nih.. iihhh.." "Abang ko gitu sama adenya sih" ucap Abi sambil menggelengkan kepala. "Tau nih abang, adenya pulang bukan di sambut eh malah di gituin" ucap ku sambil memeletkan lidah "Ya.. Ya.. Abang minta maaf deh sama ade kesayangan abang" "Bunda kemana ya Bi?" "Bunda lagi kenalan kerumah tetangga " Aku hanya membulatkan bibir sambil mengangguk. Aku langsung kekamar, kemudian kembali lagi secepatnya bergabung di meja makan. karena perut yang tidak sempat aku isi tadi gara-gara laki-laki menyebalkan yang membuat mood ku hancur berkeping keping Aku memakan makanan ku dengan lahap. Melihat kelakuan ku Abi dan Abang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa kecil
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD