KRINGGG !!! Sambala sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas.. ???
"Ahh.. Akhirnya saat yang di tunggu-tunggu telah tiba" senandung Putri saat masuk ke dalam kelas Nia dan Siska
"Iyaaa, aku juga udah laper banget nihh" tambah Intan
"Waktunya kasih makan cacing yang pada demo" seru Sukma
Melihat tidak ada respon dari Nia dan Siska yang masih sibuk mencatat, membuat Putri Gatal ingin berteriak-teriak.
"Woyy!! buruan kita ke kantin. Gue udah gak kuat nih! laperrr"
Nia dan Siska yang asyik mencatat pun menoleh dan langsung menutup buku, menaruhnya di kolong meja
"Iyaa.. Ayoo" jawab mereka kompak
Sesampainya di kantin seperti biasa Siska pun memesan makanan untuk teman-temannya. Setelah makanan datang mereka langsung menyantap makanan tersebut dengan lahap tanpa berbicara.
Selesai makan mereka langsung menuju kelas masing-masing dan menunggu jam istirahat berakhir.
Di tempat lain gank Rick baru saja tiba di rooftop. mereka berniat bolos di jam pelajaran Bu Sari yang notabenenya wali kelasnya sendiri
"Win bagi rokok" pinta Dion
"Nih gantian" Kata Ewin menyodorkan sebatang rokok
"Yeeu!! Lu mah pelit parah. Gak bekas lo juga. Yang baru kali" tolak Dion sambil membuang rokok yg diberikan Ewin
Ewin sang pemilik rokok, yang rokonya di buang hanya diam tak berkutik sama sekali, menatap nanar rokoknya yang telah di buang dengan wajah yang tidak bisa di artikan.
"Siall! Batangan terakhir!" Jerit Ewin frustasi
"Yeee! Lo udah minta juga! Di kasih hati minta jantung " ejek Ajat sambil menoyor kepala Dion, sedangkan yang di toyor malah cengengesan
"Berisik!!" Bentak Andra karena tidurnya terganggu.
Ia beranjak dari kursi kebesarannya, berniat kembali ke kelas dengan resiko berhadapan dengan Bu Sari musuh bebuyutannya
"Ndraa! kemana lo" tegur Fino
"Balik kelas" jawab Andra datar
"Ikut gue, males ngurusin bocah berisik" ucap Revan
"Bazing lo Van. e*k kuda. Kutu beras. Jerawat semut! Gue udah gede gini di kata bocah" kata Fino emosi. Sambil melemparkan bungkus rokok
"Santaiii" kata Revan sambil tertawa
"Lo amnesia! Pelajaran Bu Sari woyy!" kata Ajat
"Gue ingetin! Pasti sekarang dia lagi jelasin pelajaran atau lagi kasih soal-soal brilian dan lo mau masuk (?) Ckckck... Sama aja lo cari mati man!" kata Dion menepuk bahu Andra
"Udah 15 menit tanggung. Lo tau kan Bu Sari pasti udah nyiapin hukuman buat lo" ujar Fino mengingatkan
"Gue mau tidurrr" sentak Andra masih dengan wajah datar
"Sini aja kali Ndra. Gua gak yakin kalo Bu Sari biarin lo masuk dengan damai. Tau sendiri, kalian mana pernah akur, apalagi dia demen banget liat lo menderita" Kata Fino
"Nahh! Gue yakin lo pasti berakhir hormat di depan tiang bendera" Kata ajat mengingatkan
"Lo tenang aja Andra kali ini ga sendiri. Gue temenin" kata Revan sambil menepuk pundak Ajat menenangkan dan di angguki oleh ke empat temannya.
Andra dan Revan pun segera pergi ke kelas. Sesampainya di kelas Andra langsung nyelonong masuk di ikuti Revan tanpa mengetuk pintu dan mengucapkan salam, sambil memasang tampang wajah tanpa dosa.
Padahal sangat jelas Bu Sari sedang memberi penjelasan. Saat hampir sampai ke tempat duduk suara Bu Sari menggema meneriaki namanya.
"ANDRA! REVAN! KEMARI KALIAN!" bentak Bu Sari
"Ck sial" gumam Andra seraya berjalan mendekat dengan wajah datar
"DARI MANA SAJA KALIAN! KENAPA BARU MASUK? KALIAN TIDAK PERNAH JERA! IBU GA TAU LAGI HARUS HUKUM KALIAN DENGAN CARA APA" bentak Bu Sari sambil memijat pangkal hidungnya Frustasi
"Waahhhh.. Gimana kalo kali ini kita gak usah di hukum Bu?" Kata Andra
"Ide bagus Ndraa! Gak usah di perpanjang ya Buu.. Yang penting kan kita udah masuk. Ayolah Bu cuma masalah kecil, lupain aja" kata Revan santai
"KAMU INI!! KAMU FIKIR INI MASALAH KECIL HAH!"
BRUKKK!! Bentak Bu Sari sambil menggebrak meja
(Gila genks Bu Sari ngamuk! Sampe gebrak mejaaaa :v)
(Thor.. Thorr.. Please jangan nongol di waktu yang gak tepat_-)
(Iyaa maap genkz! Selamaat membacaaa ❤)
"DENGAN GAMPANGNYA KAMU BILANG LUPAKAN. APA KAMU SADAR! UCAPAN KAMU ITU SEOLAH-OLAH PELAJARAN SAYA TIDAK PENTING. APA MAKSUD KAMU HAH!" bentak Bu Sari
( Mak serem kali ah, bikin bulu kuduk merinding )
( Thor gue bilang jangan nongol! Sumpah lo yaa)
( Eiyaa maap? )
"Yaudah Bu maap, Ibu harusnya senang karena saya punya inisiatif masuk ke kelas tanpa harus di ingatkan. Ibu harusnya bersyukur juga saya tetap masuk walau pun sedikit telat" sanggah Andra dengan senyum.
"SEDIKIT TELAT KAMU BILANG! TERLAMBAT ITU BUKAN INISIATIF YANG BENAR. APA YANG HARUS SAYA SYUKURI DARI MURID BERANDALAN SEPERTI KALIAN. HAH!!" bentak Bu Sari
"Loh gimana sih? Harusnya Ibu yang paling tau atas pertanyaan Ibu tadi. Hmmm.. Jadi gurunya itu di sini siapa?" ucap Revan bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"DIAM KAMU REVAN!! KAMU JUGA SAMA. SELALU BUAT KEPALA SAYA SAKIT. KELUARR KALIAANNN!!! HORMAT PADA TIANG BENDERA SAMPAI JAM ISTIRAHAT" tegas Bu Sari
"Ok fine" jawab mereka kompak sambil memberi hormat sedangkan Bu Sari hanya bisa menggelengkan kepala dan mengelus d**a sabar.
Saat berjalan ke lapangan tanpa sengaja Revan melihat Nia sedang berjalan dengan Fero si ketua osis, yang notabene sangat benci dengan Andra.
"Ndra.. Ndraa itu Nia kan? Ko dia jalan bareng Fero" kata Revan sambil menunjuk ke arah lorong kelas.
Benar saja Nia tampak berjalan sambil sedikit tertawa dengan Fero padahal dia tau Andra terus menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan
"Sialan! Emang tuh anak" bentak Andra emosi
"Santai.. Santai. Kita urus pas balik sekolah. Lo terima beres" kata Revan sambil menepuk bahu Andra
Mereka pun meneruskan hukuman dari Bu Sari.
Tatapan Andra beralih dari Nia setelah mereka hilang di balik lorong. Selang berapa lama bel istirahat pun berbunyi merdu membuat Andra tersenyum puas.
Mereka pun menuju kantin untuk menunggu temannya yang lain. Andra meminta Revan untuk memesan makanan
"Bu kopi sama basonya dua" teriak Revan yang membuat Ibu kantin menghampiri mereka
"Baik Den. Gak sekalian rokoknya Den" tawar Bu kantin
"Gak Bu. Itu aja" jawab Andra sopan
"Di tunggu ya Den" kata Ibu kantin lagi yang di jawab anggukan oleh Andra
Tak berapa lama pesanan pun datang. Baru saja Andra akan memakan baksonya, ketiga temannya datang
"Gimana sukses tidur di kelas dengan damai" Tanya Fino
"Diem gue lagi makan" Jawab Andra ketus
"Gue bilang juga apa, lo pasti berujung di tiang bendera" Kata Ajat yang langsung diikuti cekikikan oleh Fino dan Ewin
"Dia selalu sukses buat hukum kita" Jawab Fino
"Pesen makan gih! Berisik lu pada" Bentak Revan
"Emang ya Orang makan itu Rentan buat di ganggu" goda Fino yang langsung di lirik tajam oleh Andra dan Revan.
Setelah 20 menit berlalu, bel masuk pun berbunyi lagi sontak semua murid satu persatu memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran terakhir, begitu juga dengan Nia beserta ke empat sahabatnya dan juga Andra bersama kawan-kawannya.
0~0~0
"Bundaaaaaaa!!!! Niaaa pulaaaanggggg" seru Nia
"Yaa ampun Nia, harus berapa kali Bunda bilang kalo masuk ke rumah itu biasakan salam bukan teriak kayak di hutan gitu" tegur Bunda lembut sambil mengelus rambut Nia
"Maaf Bun Nia lupa, hehe" kata Nia
"Kamu ini. Ya udah sekarang cepat ganti baju terus kita makan" perintah Bunda yang di jawab anggukan oleh Nia
Nia pun langsung masuk ke kamar. saat ia berganti baju, ada lebih dari 4 notiv masuk, mungkin dari grup fikir Nia. I-phonenya pun hanya di abaikan olehnya tanpa di sentuh sama sekali. Ia bergegas turun untuk segera makan siang bersama Bunda.