Pagi ini. Di sela sela keheningan saat Nia dan semua anggota keluarganya sarapan, tiba-tiba ada ketukan pintu.
"Ya tunggu sebentar" seru Bunda sambil beranjak membukakan pintu
"Eh Andra... Ayo masuk, kita lagi sarapan" kata Bunda
"Makasih Tante Bunda, tadi di rumah udah sarapan ko. Andra tunggu di sini aja Tante Bunda" tolak Andra halus
"Iya. Silahkan duduk. Tunggu sebentar ya"
"Siapa Bun yang datang" tanya Abi
"Calon mantu kita Bii" canda Bunda
Mendengar jawaban Bunda sontak membuat Andra sedikit salah tingkah, tapi Nia menunjukkan sikap yang berbeda. Andra hampir saja lupa kalau hubungan mereka telah kandas akibat sikap bodoh Nia. Tanpa sadar tatapan mereka bertemu, banyak percikan api rindu yang terselubung di balik mata mereka, hal itu sontak membuat Nia menundukkan kepala dengan sesekali melirik ke arah Andra. Yang tanpa Nia sadari, tentu saja Andra mengetahui gerak gerik Nia sejak awal Andra masuk. Karena tidak ingin membuat suasana menjadi awkward Andra pun mencoba untuk bersikap tidak peduli.
Nia pun segera menyelesaikan makannya dan langsung menghampiri Andra
"Ayo Kak" ajak Nia
"Om Abi, Tante Bunda Andra pamit berangkat, takut keburu macet" kata Andra
"Yaa... Hati-hati di jalan" jawab Abi
"Nia berangkat Abii.. Bundaa..." kata Nia sambil mencium tangan ke dua orang tuanya
"Ya hati-hati di jalan sayangg" kata Bunda
"Assalamu'alaikum" Nia dan Andra berbarengan
"Wa'alaikumsalam" jawab Bunda dan Abi pun bersamaan
Selama di perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi, mereka hanyut dalam lamunannya masing-masing. Andra dengan ke galauan hati nya harus kembali menata hati untuk move on atau kembali membuka hati pada Nia yang sangat jelas melukai hatinya secara sengaja, Sedangkan Nia larut dalam rasa bersalah tanpa pernah bisa mengungkapkan rasa penyesalan dan mengakui rasa sayang itu telah hadir tepat di saat Nia melakukan pengakuan palsu pada Rian.
Tanpa terasa mereka pun telah sampai di sekolah tiba-tiba mobil Andra berhenti di depan gerbang, tentu saja membuat Nia bingung
"Gue gak mau anak-anak salah faham karna kita berangkat bareng, mumpung masih sepi buruan turun!" tegas Andra
Mendengar hal itu seketika membuat Nia speechlees dan buru-buru keluar dari mobil dengan hati yang terluka dan rasa bersalah yang semakin dalam. Nia tak menduga efek perkataannya pada Rian kemarin sangat besar mempengaruhi Andra sampai-sampai hanya untuk sekedar menatap pun Andra tidak sudi, padahal tanpa Nia ketahui perasaan Andra masih sama seperti dulu bahkan lebih dalam yang juga di bumbui oleh rasa rindu yang terpendam. Setelah berada di luar Nia bermaksud mengucapkan terima kasih tapi lagi-lagi gagal karena kehadiran Rian yang membuat Andra langsung menjalankan mobilnya ke parkiran
"Pagi kesayangan Aa Rian" sambil merangkul pundak Nia
"P.. Pa.. Pagii ju.. Jjugaa.. Ss.. Sorry Nia masuk dulu" jawab Nia gugup sambil melepas rangkulan Rian
"Eeh tunggu, bareng aja" ajak Rian
"Sorry Nia duluan" tolak Nia
"Loh kenapa gak samaan aja sih masuk nya" bujuk Rian
Mungkin karena nasib baik, Nia melihat Siska dan Sukma tak jauh dari tempat nya
"Siska.. Sukma tungguin !!!" seru Nia
"Nia duluan" pamit Nia
"Sampai jumpa di kelas" kata Rian
Seketika Nia langsung pergi dengan sedikit berlari
"Buruan gua belom ngerjain Pr mana ntar ada ulangan lagi" pekik Siska
"Loh Sukma gak salah liat kan Sis, itu.. Itu Nia beneran balikan sama Rian?" tanya Sukma
"Kurang tau deh, tapi yaa.. Kalo emang bener balikan, kenapa malah Nia kelihatan risih gitu"
"Mending tanya langsung sama Nia nya aja dari pada pusing-pusing mikir"
"Lah bukannya lo tadi yang kepo. Bingung gue"
Setibanya Nia di hadapan mereka, Nia merasa kikuk dengan pandangan menyelidik dari ke dua sahabatnya
"Kalian ko liatinnya kayak gitu sih" tanya Nia
"Lo ada apa sama Rian, Gue liat lo dekat banget sama dia" selidik Siska to the poin sambil memicingkan mata
"Iyaaa. Lo udah balikankan? Sejak kejadian di kelas kemarin" cecar Sukma
"Kalo emang lo udah balikan sama si biang kerok itu, terus Ka Andra apa kabar" serang Siska
"ihhh.. Bentar dulu, kalian harus dengerin alasan kenapa Nia ngelakuin hal konyol bin gila kemarin" kata Nia cepat
"Yaudah ntar di kelas lo jelasin sejelas-jelasnya, alasan lo tega gituin ka Andra yang udah jelas-jelas tulus sayang sama lo" kata Siska
"Kalo gitu kita masuk dulu. Ntar ke buru si Ayu Ting Ting mulai konser nya" kata Sukma
Di saat bersamaan munculah Putri, mereka pun langsung bergegas masuk. Bertepatan dengan Andra yang baru saja keluar dari kelas Putri bersama -Deby- si cewe seksi seseksi papan penggilasan yang pasti cantik dan gampang terjamah.
Bertepatan saat Nia melihat Andra merangkul mesra Deby, tanpa Nia sadari air mata pun menetes tepat di saat Andra melihat ke arah Nia. Nia langsung masuk ke dalam kelas.
Andra pun terkejut air mata itu menetes untuknya, sedangkan Nia yang menyadari bahwa rasa sayangnya tidak berkurang sedikit pun benar-benar merasakan penyesalan akan pengakuannya terhadap Rian tempo lalu, kini Nia hanya bisa menahan sesak saat melihat orang yang di sayangi nya bermesra bersama perempuan lain tepat di hadapan nya. _Sakit_ itulah yang di rasakan Nia
'Ternyata sesakit ini yang Ka Andra rasakan kemarin' batin Nia.