Judul PART DELAPAN

1464 Words
Flashback "Aduhduhh... Maaf-maaf gak sengaja. Ja.. Ja.. Jangann marah yaaa. Maafin Nia yaaa" kata Nia terbata-bata sambil menunduk merasa bersalah "Hey.. Kamu kenapa? Harusnya aku yang minta maaf bukan kamu. Bahkan posisi paling mengenaskan di sini itu kamu. Ayo bangun" Kata Rian sedikit terkekeh "Tapi tetap aja aku yang salah, ngga liat kiri kanan. Kamu ngga kenapa-kenapa kan?" Kata Nia masih menunduk dengan tubuh gemetar "Kamu ini lucu yaaa.. Jelas yang salah itu aku, sampai kamu terjatuh gini. Ayo sekarang bangun cari kelas kamu keburu bel bunyi" sambil mengulurkan tangan Seketika Nia terpaku menatap uluran tangan laki-laki itu. Dengan penuh keraguan ia memberanikan diri mendongakan kepala untuk menatap mahkluk yang ia tabrak tadi. Setelah sampai pada objek yang di tuju pupil mata Nia melebar, dengan gerakan super cepat melebihi roket luar angkasa yang sedang lepas landas. Nia pun bangkit dari duduknya dengan wajah yang dibuat kesal dan mulut komat kamit seperti mbah dukun baca mantra, yang merutuki dirinya dengan bodoh tidak menyadari kalau laki-laki yang di tabrakan itu Rian. Yaaa!!! Tidak salah lagi itu Rian sahabat masa kecilnya sendiri. Tanpa malu-malu dan rasa segan Nia pun menggerakkan tangan lentik nya menuju titik sasaran lalu menjepitnya dengan gemas kemudian memelintir tanpa ampun yang sangat sukses membuat Rian meringis-ringis kesakitan "Aduh.. Aduh sakit sayangg.." canda Rian "Kenapa gak bilang kalo kamu yang ketabrak! Yaampunn.. Nia kira siapa" "Yaa.. ini aku Novando Rafadriansyah. Manusia tertampan sejagat raya" Kata Rian santai sambil mengedipkan mata berharap Nia luluh dan melepaskan siksaan dunia akhirat, yang dari dulu selalu sukses membuat telinga panas bahkan makin terasa panas sekarang. Tapi Rian masih bersukur karena telinganya masih ada pada tempatnya tidak bergeser sedikitpun apa lagi copot, seketika bayangan itu membuat Rian bergidik ngeri. Bisa-bisa dia di anggap monster jadi-jadian yang terlalu tampan karena hanya memiliki sebelah telinga, itu pun kalau telinga satu nya selamat dari keganasan jari lentik nya Nia Hmmm.. Pikiran Rian memang terkesan berlebihan dalam turun kadar ketampanannya. Tanpa mereka sadari perasaan mereka sudah lebih dari sahabat. Tumbuh nya rasa cinta dan sayang yang tercipta dari kenyamanan yang entah dari kapan mulai tumbuh, hingga satu hari saja tidak bertemu maka mereka akan merasa resah akibat rindu yang menyiksa. Bahkan sudah jelas siapapun yang melihat hubungan mereka pasti menduga kalau mereka sudah resmi pacaran. Nia yang mendadak jadi rajin ibadah dan berdoa di pertengahan malam hanya demi mendapatkan setitik harapan kalau Rian akan datang dengan kuda putih untuk menyatakan cinta pada Nia dan melamarnya untuk di jadikan istri. Oke. Ini kelewatan! Gabole gitu Nia, inget lo masih SMA. Perjalanan lo masih panjang. Gausah mikir kejauhan. Yekali kalo kalian jodoh. Kalo gak? Malu dah sampe tujuh turunan. Btw! Jodohin jangan gengzzz ?!!!- AuthorNgoceh Oke. Kita lanjutkan. Malam minggu itu, Rian tiba-tiba datang dan mengajak Nia jalan-jalan, lebih tepatnya dinner di Cafe yang lagi Hits di kota mataram, 'Cafe AntiKetikung' yang langsung di setujui oleh Nia. Setelah mencepol rambutnya asal, memakai sedikit bedak, juga lipgloss, tidak lupa parfum hasil rampasan milik Abangnya, Nia pun segera turun. Dengan senyum yang lebar dan sangat bahagia, Nia pun langsung menghampiri Rian yang sedang asik berbicara dengan Abangnya. Tanpa membuang-buang waktu Rian pun segera izin kepada kedua orang tua dan juga Abangnya untuk mengajak Nia pergi. Nia tak pernah menyangka masa-masa SMPnya di sana akan berkesan bahagia seperti ini, bersama orang-orang yang sangat dia sayangi. Tapi kebahagiaan Nia tidak hanya sampai di sini saja, Nia kembali di kejutkan dengan pernyataan Rian yang sukses membuat mata Nia berkaca-kaca dengan senyum lebar yang tidak pernah luntur dari bibirnya "Nia.. Aku tau kamu udah lama pengen ke sini kan?" tebak Rian "Hehe. Kamu tau aja apa yang Nia pikirin" jawab Nia asal "Nia.. Aku mau ngomong serius sama kamu, tapi kamu jangan potong kata-kata aku sebelum selesai ngomong" Kata Rian dengan nada serius "Iyaaudahh, Nia bakal dengerin curhatan kamu. Sebagai sahabat yang baik, cantik, rajin menabung dan tidak sombong. Nia dengerin ko" Kata Nia polos "Nia kamu percaya ngga kalo cinta itu timbul dari rasa nyaman dari orang-orang terdekat" kata Rian sambil menggenggam tangan Nia "Jujur sebenarnya aku udah lama ngerasain perasaan ini, perasaan yang lebih dari seorang sahabat. Tapi aku belum bisa bilang waktu itu dan masih cari waktu yang tepat untuk bilang" "Nia.. Do you want to be my girl friend?" Kata Rian sambil jongkok di depan Nia. disaksikan oleh seluruh pengunjung Cafe yang berseru "Terima.. Terima.. Terima.." "Yes! I want" jawab Nia pelan tapi masih jelas terdengar Muka Nia tampak merah padam menahan malu. Ia sangat senang. Saat itu. Rian. Orang yang ia sayang. Yang sudah lama ia tunggu. Akhirnya mengungkapkan perasaannya juga. Mulai hari itu mereka resmi pacaran tapi ternyata semua berjalan tidak sesuai ekspektasi Nia. Karena setelah itu Nia benar-benar menjaga jarak dari semua laki-laki. Mereka berpacaran selama satu tahun. Tapi ternyata Rian yang sudah satu tahun menjadi pacarnya mendadak pergi meninggalkannya entah kemana. Tanpa memberi tau alasannya dan mengucapkan kata putus sekalipun. Sehingga Nia merasa di gantung, merasa di permainkan tanpa tau dimana letak kesalahannya. Nia tak habis pikir betapa teganya Rian meninggalkannya di saat-saat Nia telah jatuh dalam pada perasaan itu. Dan juga yakin jika keputusan Nia menerima pernyataan Rian itu tepat. Tapi Nia terlambat menyadari kalau pilihannya menerima Rian itu salah besar, kekecewaan itu membuat Nia merasa hancur berkeping-keping layaknya butiran debu yang di terbangkan angin. Orang tua dan Abangnya sangat merasa sedih melihat perubahan Nia yang menjadi murung. Bahkan Abangnya yang sudah bersusah payah menghibur Nia selalu gagal dan malah tidak berdampak sama sekali. Nia yang makin hari makin terlihat menyedihkan dengan wajah yang pucat dan semakin kurus. Tepat setelah kelulusan, Nia pun di boyong keluarganya pindah ke Jakarta. Selain karena Abinya pindah tugas juga sebagai pengalihan Nia dari masalahnya dengan Rian dulu. Mungkin dengan bergantinya suasana dan tempat bisa membuat Nia melupakan masalahnya dan kembali ke Nia yang dulu ceria. 0~0~0 Waktu tidak bisa di ubah atau di atur seperti yang kita inginkan, tetapi dengan kembalinya masa-masa menyakitkan itu. Membuat kita belajar dan mengambil hikmah dari setiap masalah serta tau seberapa besar kedewasaan kita dalam menghadapi lika liku kehidupan yang siap menyambut kita di kemudian hari Bingung antara kembali ke masa lalu dengan konsekuensi siap menerima seperti dulu lagi. kalau sewaktu waktu kembali di tinggalkan atau mungkin untuk menyambut masa depan dengan orang yang berbeda. Dengan segala kemungkinan- kemungkinan yang terjadi. Bisa membuat bahagia atau kembali dalam keterpurukan yang sama Biarlah untuk saat ini Nia menikmati kesendirian. Lebih tepatnya jadi pacar hasil paksaan seniornya di sekolah yang terkadang tanpa di sadari berhasil membuatnya senyum senyum sendiri. Tak jarang membuat teman-temannya merasa aneh dengan tingkah Nia seperti saat ini "Nia lo kenapa? Lo ngga gilakan? Otak lo mulai geser ya setelah jadian paksa sama kak Andra" Kata Siska "Eh kerbau labil! Kalo ngomong di saring dulu bisakan. Secara gak langsung lo ngejudge Ka Andra yang handsome, terperfect, limited edition satu sekolah. Gue curiga! lo ada niatan nikung Nia kan!? Oh Siskaa... Percuma lo ngga bakal di lirik Ka Andra 'Sedikit pun' secara dandanan lo gak jauh beda dari dia. ka Andra pasti bakal lebih ngelirik gue secara super seksi dan beauty. HAHAHA" sela Putri seraya mengibaskan rambut panjangnya "Aduhhh... kalian jangan pada mimpi. Sadar diri. Ka Andra tuh sukanya tipe-tipe yang polos, imut dan menggemaskan kaya gue" ucap si manis Sukma dengan tingkat pede satu tingkat di atas Putri "Apasi kalian itu jelas-jelas saat Nia putus dari Ka Andra, pasti Nia bakal minta Intan buat gantiin jadi pasangannya Ka Andra. Iya kan Nii.." jawaban Intan yang sukses membuat teman temannya menoleh sinis "MIMPI!!" seru ketiga nya kompak "Biarin aja kali. Nia juga ga protes kan?" rengek Intan meminta pembelaan dari Nia tapi yang di minta masih asik dengan dunianya sendiri "Kan. Ngelamun mulu lo. Kesambet aja" Kata Siska sambil menoel Nia "Tau lo! Gaasik! Cerita dong sama kita-kita kalo ada masalah! siapa tau bisa kita bantuin cari solusinya" bujuk Sukma "Tumben otak lo bener Suk. Tapi betul juga. lo kudu harus wajib keluarin unek-unek lo. Seenggaknya beban lo keangkat dikit. Tapi Kalo lo belum siap cerita juga ngga apa-apa. Kita tetap ada buat lo kok. because that's the point of friends" ucap Putri dengan menggebu-gebu & diangguki mantap oleh ketiga temannya Melihat hal tersebut rasa haru dan lega pun menyelimuti perasaan Nia. Seketika rasa sesak pun menguap begitu saja bergantikan dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Nia langsung berhambur di pelukan ke empat teman nya dan meluapkan perasaan kesal, marah, benci, kecewa, muak yang selama ini berusaha di tahan dengan beruraian air mata. Sedangkan ke empat sahabatnya yang mengerti hanya diam memberi waktu untuk Nia meluapkan segala emosi yang berusaha dia tahan selama ini sampai akhirnya Nia sendiri lah yang akan bercerita kepada mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD