"Apa-apaan ini?" Wataru memandang kesal dengan mata menyipit pada tumpukan hadiah yang memenuhi lantai depan pintu apartemen Misaki. Ukurannya bermacam-macam, mulai dari seukuran ponsel sampai seukuran mesin cuci. Juga terdapat beberapa buket bunga di atas hadiah-hadiah itu. "Eng... kau sudah pulang?" Sebuah suara cempreng laki-laki terdengar tiba-tiba diikuti suara deritan pintu terbuka di belakangnya. Wataru berbalik, raut wajahnya terlihat tak suka. Pemilik suara itu adalah seorang lelaki kurus urakan dengan penampilan mirip gembel. Rambutnya agak panjang sebatas telinga dan terlihat tak terawat. Kedua pipinya ceking dengan mata panda menghiasi kedua bola matanya. "Kau siapa?" "A-aku Ya-yamabe! Yamabe Tokuma! Tetanggamu di sebelah!" jawabnya dengan gugup. "Tetangga?" "A-aku jar

