Api Cemburu
SUDAH lima kali, Meli tak sempat tiba di sekolah lebih awal sebagaimana rencana sebelumnya. Terlalu larut tidur, bangun kesiangan dan asisten rumah tangga yang tak berani membangunkan nona rumah yang masih dibuai mimpi di bawah selimut tebal dan hangat. Rencana Meli untuk memergoki Bima dan Erika yang suka berduaan berbincang sebelum teman-teman lain berdatangan, terpaksa tertunda juga. Saban Meli tiba di sekolah, depan kelasnya, dekat meja tempat berjualan Erika, Bima tak tampak di sana. Padahal, si penelepon gelap gencar menghubungi Meli saban sore. Mengabarkan pertemuaan Bima dan Erika yang tetap berjalan. Malah kian terlihat akrab, begitu bumbu laporannya menumbuhkan api cemburu pada d**a Meli kian berkobar.
“Kamu pernah lihat Bima dan Erika ngobrol berduaan?” selidik Me
