Aku masih bersama Kak Agas. Aku masih tidak tahu tujuan kami. Aku masih pusing sendiri. "Kita sampai," gumam Kak Agas menepikan mobilnya di dekat sebuah bukit. Kak Agas turun dari mobil. Ia berjalan memutar ke arah pintu di sebelahku. Kak Agas membukakan pintu dan mempersilakan aku turun. Aku tetap turun meski merasa ragu. Ya, memang sejak awal aku tidak yakin pada apapun. "Mau apa kita ke sini?" tanyaku masih mencoba peruntungan. Barangkali Kak Agas akhirnya berkenan menjawab juga. "Nemuin nyokap gue," lirihnya yang membuatku bersorak dalam hati karena akhirnya pertanyaanku terjawab juga. Akhirnya, dia memberitahukan tujuannya. Kalau gini kan aku merasa tidak perlu was-was dan curiga. Eh, tapi tunggu dulu. Dia bilang kami akan bertemu ibunya? Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Sepi.

