Aku berusaha terus mengajak Kak Tasya mengobrol. Jangan sampai cewek itu mengecek ke luar ruang club dan mengetahui kalau sepatunya telah dicuri. "Jadi pembina ekskul ini juga seorang jurnalis?" tanyaku pura-pura antusias. Kak Tasya mengangguk, "Iya, beliau guru tetap di sini dan juga part time jadi jurnalis di salah satu stasiun televisi. Makanya kalau beliau udah ngasih materi, pasti ilmu kita bakalan nambah banyak banget." Aku mengangguk-angguk paham. Setelah itu, aku kembali memutar otak untuk mencari bahan pembicaraan. Mataku beredar ke seluruh penjuru markas. Apa yang harus aku tanyakan lagi pada Kak Tasya? Terbersit di pikiranku soal pengalaman mereka saat liputan. Sepertinya pembahasan itu akan memakan waktu lumayan banyak. Bahkan kalau beruntung, barangkali aku bisa mengorek s

