Jangan Mengasihaniku

1488 Words

Naya berdiri tepat di depan kamar Rey. Menatap ragu pada pintu kokoh yang ada di hadapannya. Tertutup. Tangannya secara perlahan, menyentuh kenop pintu dan memutarnya. Memerlihatkan seorang laki-laki yang saat ini tengah berdiri menatap jendela dengan segelas minuman di tangannya. Laki-laki itu sama sekali tidak menoleh. Pandangannya terus tertuju ke arah luar. Begitu pun saat Naya mendekat. Rey sama sekali tidak terusik. Genggaman tangannya justru tampak mengencang, sampai saking kuatnya, gelas yang ada di tangannya itu pecah. Naya yang melihat hal tersebut, langsung tersentak kaget. Matanya jelas dapat melihat wine bercampur darah mengalir, membasahi lantai. Pecahan gelas itu telah melukai tangan Rey. Namun anehnya, laki-laki itu terus terdiam seolah apa yang terjadi sama sekali tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD