Naya melangkah pelan di atas hamparan pasir. Sibuk mengamati keindahan alam sekitar. Deburan ombak yang menyapa telinganya dan matahari yang perlahan mulai tenggelam. Beberapa wisatawan sudah pergi. Meski ada juga yang masih diam untuk menyaksikan sunset yang memesona. Sama seperti dirinya yang kini terpaku sampai sebuah tangan merangkul bahunya dan menyampirkan jaket ke tubuhnya. "Bagaimana bisa kau keluar tanpa baju hangat? Kaumau sakit, huh?" teguran bernada kesal itu mengalihkan perhatian Naya. Menatap lelaki yang beberapa jam lalu baru saja tiba menyusulnya. "Aku tidak akan sakit, Rey. Kau sangat cerewet." Setelah mengatakan itu, tubuhnya tiba-tiba dirangkul dari arah lainnya. Membuat Naya tersentak dan oleng saat pinggangnya ditarik. "Ya, kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Naya a

