"Om Zayn!" panggil Aga ketika melihat pria itu, gegas berlari mendekat. "Om ke mana aja? Kenapa enggak pernah datang?" Zayn berjongkok, sejajarkan tinggi dengan anak itu. "Maafin, om, ya?! Kemarin om sibuk." "Kalau sekarang Om udah enggak sibuk?" "Sebenarnya om masih sibuk tapi om sengaja datang ke sini buat ketemu Ade. Om mau pamit sama Ade dan ibu,'' jawab Zayn. "Pamit?" Itu adalah suara Lisna ya baru saja keluar dan mendengar ucapan Zayn. Pria itu menoleh kemudian bangkit berdiri ketika melihat wanita yang diam-diam ia cintai. Entah sejak kapan rasa itu tumbuh. Tetapi Zayn tidak berani mengatakannya. Lisna pantas mendapatkan pria yang lebih baik dan sempurna. Tidak seperti dirinya yang punya kekurangan. "Tadi itu maksudnya apa, ya? Mas mau pamit?" tanya Lisna ketika mereka sudah

