Lisna berfikir sejenak, mencerna apa yang baru saja ia dengar. "Gak mau," jawabnya kemudian. Zayn mengernyit. "Kenapa nggak mau?" "Itu pasti panggilan Mas Zayn buat mantan 'kan? Kenapa juga harus manggil aku kayak gitu?" Zayn terkekeh. "Sok tahu!" "Emang bener 'kan?" "Salah! Aku gak punya panggilan khusus buat dia." "Kenapa Mas jadi ngomongin dia? Lagi kangen sama dia? Samperin kalau gitu," ketus Lisna. "Lah? Kenapa jadi aku yang salah? 'Kan Kamu yang tadi mulai bahas dia duluan," kilah Zayn. "Tapi Mas yang mancinf duluan!" Lisna tidak mau kalah. "Ya udah, iya ... aku yang salah. Aku minta maaf." Zayn yang pada akhirnya mengalah pada wanita itu. "Kenapa kamu memilih menjadi pengelola panti asuhan? Aku rasa, kerja di perusahaan besar dengan posisi tinggi pun kamu bisa." "Aku suka

