Darwin menghela napas panjang saat sang istri berlalu meninggalkannya. Lalu naik ke atas tempat tidur dan meraba kening Damar yang sedang terpejam. "Kenapa waktu tadi telpon papa, Kakak gak bilang kalau Kakak sakit?" gumamnya sambil menyapa sendu. Darwin yakin Anknya sudah merasa sakit sejak siang atau mungkin pagi. Tidak mungkin demam tiba-tiba tunggi dalam waktu beberapa menit, bukan? Putra sulungnya sekarang menjadi lebih tertutup dan tidak suka bercerita apa yang sedang dirasakan. Tidak seperti saat masih bersama Lisna. Tadi pagi, Darwin terburu-buru harus berangkat ke kantor karena ada meeting pagi-pagi sekali. Ia tidak menyadari saat sang putra mengajaknya bicara seperti apa yang dikatakan istri. Di samping itu, pikirannya pun sedang tidak bisa fokus karena kejadian kemarin mala

