Prolog 1

591 Words
Jakarta, 2012 "Jadi kamu akan menikah?" Tanya Madya dari seberang. Suaranya berat seakan menanggung beban hidup yang tak sedikit. Sementara itu, Mala dengan tangan gemetar memegang handphone di telinganya dan mendengar suara kecewa Madya dari benda pipih itu. "Iya.." Jawab Mala dengan lirih dan ragu. "Kamu mencintainya?" "Aku memilihnya" "Mala, memilih bukan berarti kamu cinta!" Ucap Madya dengan sedikit kesal. "Aku akan belajar mencintainya!" Bantah Mala, "dan mulai melupakanmu" tambah Mala walaupun hanya di dalam hatinya. Ck.. terdengar decakan kesal dari Madya. "Kamu bahkan tidak mengatakan apapun padaku, Mala.." Sekali lagi Madya menghirup nafasnya dalam-dalam. "Aku bahkan harus tahu dari paman dan bibi yang menerima undanganmu!" "Bagaimana? Aku tak tahu cara menghubungimu. Nomormu tak pernah aktif!" Ujar Mala. Madya terdiam, ia tahu kesalahannya. Beberapa bulan yang lalu ia menghilangkan benda pipih kesayangannya, yang akhirnya hilang bersama dengan kartu dan kontak yang ada di dalamnya. Itulah yang membuatnya kehilangan nomor Mala dan tak pernah menghubunginya lagi. Madya terlalu sibuk dengan tugasnya sebagai abdi negara yang ditugaskan di pulau seberang. Ia berpikir, Mala tak akan kemana-mana, pasti akan menantinya kembali. Namun semuanya salah, Mala mengambil keputusan di luar dugaannya. "Kalau begitu, berbahagialah Mala.." Ucap Madya yang kemudian mengakhir panggilannya. Mala menunduk sedih. Ia selalu menunggu Madya selama delapan tahun ini. Namun Madya tak pernah memberinya kepastian. Bukan salah Madya sepenuhnya. Mereka berdua cukup menyadari posisi masing-masing. Mala dan Madya adalah dua insan berlainan jenis yang memiliki garis darah yang hampir sama. Mereka berdua bersaudara, walaupun cukup jauh. Namun keluarga mereka sangat erat dalam tali persaudaraan. Mereka sangat menyadari jika mereka memiliki hubungan istimewa, pasti keluarga dari kedua belah pihak tidak akan ada yang menyetujui. Oleh karena itu, mereka berdua selalu berusaha menjaga jarak, walaupun di dalam hati, mereka saling mengetahui perasaan satu sama lain. *** Pernikahan Mala diadakan dengan cukup meriah. Sang suami, Sani, terlihat sangat bahagia malam ini. Kedua pasangan ini tak henti-hentinya tersenyum di depan para tamu undangan. Sani mengejar Mala dengan susah payah. Tidak mudah untuk masuk ke dalam hati Mala yang keras. Namun akhirnya setelah tiga tahun menyandang status sebagai teman, Mala menerima lamarannya. Mereka menikah tanpa menjalin hubungan istimewa sebelumnya. Namun Sani merasa cukup tahu mengenai Mala karena mereka selalu bersama hampir setiap hari selama tiga tahun ini. Mala menelan ludah ketika melihat kedua orang tua Madya hadir di acara pernikahannya ini. Matanya segera mencari apakah Madya turut hadir. Namun sampai dengan pesta berakhir, Mala tak melihat sedikitpun wujud Madya. Dan akhirnya, Mala mengikhlaskan sepenuhnya perasaannya untuk Madya. Ia ingin mulai saat ini hanya ada nama Sani di hatinya. Madya hanyalah kisah manisnya yang hanya bisa jadi angan belaka. *** Jauh di seberang pulau, Madya terduduk di lantai di samping tempat tidurnya. Tangannya memegang secarik kertas berwarna pink. Surat cinta pertamanya dari gadis cinta pertamanya. Air matanya tak terasa mengalir. Ia bahkan masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana berdebar jantungnya ketika pertama kali melihat Mala. Gadis 13 tahun yang tampak tak mempedulikannya ketika mereka berdua dikenalkan sebagai anggota satu keluarga besar. Waktu itu, Madya bahkan tak berani berangan. Ia hanyalah seorang remaja yang baru datang dari kampung kecil demi menuntut ilmu di kota. Namun bahkan ketika ia saat ini telah menjadi abdi negara yang berseragam dan bergaji, ia masih tetap tak berani berangan untuk memiliki Mala. Meskipun hingga saat ini tak satupun kata cinta pernah meluncur dari bibirnya kepada Mala, namun ia yakin gadis itu tahu sebesar apa cintanya. Bahkan, karena sangat mencintai Mala, Madya rela melepaskan Mala untuk menikahi orang pilihan Mala. Karena Madya tahu, rintangan keluarga dan adat istiadat-lah yang akan membentang besar di hadapan mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD