"Ayah itu pecandu narkoba. Itu alasan ibu menceraikannya. Saat saya berumur 18 tahun, saya tidak sengaja menyaksikan ayah membunuh pemilik kontrakan. Semuanya terjadi saat pemilik kontrakan datang menagih utang dengan makian kasar. Setelah membunuh pemilik kontrakan, ayah mulai menggila. Ayah mulai berlari masuk ke dalam kontrakan dan memukuli saya. Saat itu yang ada di pikiran saya hanya melarikan diri, karena saya tahu ayah tidak akan mengampuni nyawa saya malam itu." Jemma hidup luntang-lantung di jalanan saat berhasil melarikan diri dari ayahnya yang seorang pecandu narkoba dan pembunuh. Jemma kesulitan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya karena bahasa Inggrisnya belum terasah dengan baik. Jemma hilang arah. Di kondisi perut lapar dan tenggorokan yang haus, Jemma berhenti

