Bagian 25 Maria bergabung bersama kami di ruang tamu setelah menyelesaikan pekerjaannya di dapur. Maria datang dengan membawa nampan berisi tiga gelas teh dan satu gelas kopi, lalu meletakkannya di atas meja. "Mas, Bu, Mbak, silakan diminum mumpung masih hangat," tawarnya. Meskipun Maria sudah berubah, aku tetap tidak mau memakan atau meminum apa pun yang dibuatnya. "Duh, istri Mas baik banget. Mas senang deh, liat kamu banyak perubahan kayak gini," puji Mas Fahri. "Iya, Mas, ini 'kan udah jadi tugas aku." Maria hendak duduk di samping Mas Fahri, tetapi Mas Fahri segera meminta agar aku yang duduk di sampingnya. "Maria, kamu duduk di situ saja, ya, biar Zahra yang duduk di sini." "Iya, Mas, enggak apa-apa." Biasanya Maria akan protes jika menurutnya Mas Fahri tidak adil. Namun sek

