Bagian 27 Gelap. Di dalam sini gelap sekali. Dadaku terasa sesak. Kepalaku semakin sakit dan aku kesulitan untuk bernapas. Entah siapa mereka. Aku tidak tahu siapa mereka dan apa yang mereka inginkan. Yang jelas, aku merasa nyawaku seperti berada di ujung tanduk. Saat ini, hanya pertolongan dari Allah lah yang bisa menyelamatkanku. Aku pasrah. "Buka bagasinya!" Itu suara Maria. Apa ia mau menolongku? Bagasi kembali dibuka. Semuanya terlihat gelap karena tidak ada cahaya lampu. Namun aku masih bisa melihat wajah Maria yang sedang berdiri di dekat bagasi bersama kedua lelaki bertopeng itu. Kenapa Maria tidak diapa-apain sama mereka? Apa mungkin ini semua adalah rencana Maria? "Hai, Zahra, kamu baik-baik saja, kan?" sapanya dengan ciri khas senyuman manis di bibirnya. "Maria, tolong

