Unintended

1382 Words

Bola mata berwarna biru milik Alex terus bergerak dari satu sisi ke sisi lain ketika mereka tiba di apartemen Marko. Mewah dan berkelas walaupun berkonsep minimalis. Tangannya masih melingkar pada lengan Marko. Wajahnya sedikit meringis.  Kepalanya agak sakit ketika menaiki lift tadi. Alex berusaha menyembunyikan hal itu. Tak enak terus-menerus mengeluh di hadapan Marko. Lelaki ini sudah terlalu baik padanya. Setelah mengurusnya di rumah sakit, kini Marko mengizinkan Alex tinggal di apartemen miliknya. Gadis itu tak tahu bagaimana cara membalas semua kebaikan lelaki ini. “Ini kamarmu. Ada kamar mandi di dalam.” Kata lelaki bermata cokelat itu sambil membuka pintu sebuah kamar. Alex melongok ke dalam. Kamar itu lumayan besar. Ada sebuah ranjang queen size di tengah ruangan. Sebuah meja ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD