Andra : Mataku membulat, melihat Siska menghabiskan dua mangkok bakso dan es jeruk dingin. Oya, tambah teh manis dingin juga. "Kamu laper, Sayang?" "Mmm, kepalaku agak pusing, pingin yang pedes-pedes," jawabnya tanpa menghentikan kunyahan. Setelah makan siang, aku antar dia ke kampus. Parahnya sebelum turun dia merengek manja kalau nanti sore aku harus menjemput dan mengantarnya ke supermarket. "Andra, jemput aku, ya? Aku pingin belanja, kita makan malem di apartemen. Aku mau masak spesial buat kamu," pintanya sambil bergelayut manja di lengan kananku. "Iya, Sayang. Aku jemput." Entahlah, apa benar dugaanku kalau ... Siska hamil? Manjanya itu, kadang membuat aku tak percaya. Dulu dia tegas dalam bersikap. Bahkan bisa dibilang dia yang memanjakanku. Perubahan sikapnya sedikit demi

