bc

My Force CEO

book_age16+
698
FOLLOW
3.0K
READ
HE
friends to lovers
decisive
boss
heir/heiress
drama
bxg
scary
lucky dog
campus
office/work place
poor to rich
assistant
like
intro-logo
Blurb

Arsenio Shailendra Gumilar, seorang CEO yang terkenal akan sifat dinginnya tanpa diduga jatuh cinta kepada salah satu pelamar kerja di perusahaannya. Siapa sangka kalau dia yang terkenal akan sifat dingin dan cuek dalam sekejap berubah menjadi pria pemaksa saat bersama dengan gadis yang ia sukai. Inilah kisah mereka!

chap-preview
Free preview
-Prolog-
Di sebuah kamar nan luas dengan suasana yang didominasi berwarna putih terlihatlah seorang laki-laki yang masih memejamkan matanya. Kicauan burung diluar jendela kamar tidak mengganggu waktu tidurnya karna saat ini dia merasa nyaman dalam posisi tengkurap diatas ranjang tempatnya tidur. Tok! Tok! Tok! "Tuan! Bangunlah! Anda ada jadwal meeting pagi ini!" ujar seorang pria dari luar kamar. Dia terlihat menghela nafasnya perlahan lalu kembai mengetuk pintu kamar laki-laki itu sampai ketukan itu mampu mengganggu tidurnya. Laki-laki itupun mengerjapkan mata perlahan, matanya sangatlah tajam namun jika dilihat lebih lama justru terasa sangat meneduhkan sama seperti milik sang papa. "Ya, aku sudah bangun!" ujarnya yang sukses membuat ketukan di pintu kamarnya pun berhenti. Dia segera menatap kesekitar dan melihat kamar nya ini yang cukup berantakan. "Huft! Sepertinya kalau mama ada disini dia akan terus-terusan memarahi ku. Untunglah dia di Jakarta dan papa memberikan ku cabang Bali. Aku bisa bersantai disini." gumamnya mengingat kedua orangtua nya yang ada di Jakarta. Arsenio Shailendra Gumilar, ya! Dia adalah anak dari Tuan Fusena Ganendra Gumilar dengan Nyonya Anggraeni Pramusita Gumilar. Dia anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya yang bertama juga seorang laki-laki yang saat ini masih berkuliah di Universitas Merdeka sedangkan adiknya yang terakhir, seorang perempuan yang masih menginjak bangku SMA. Adik perempuan nya ini yang paling dimanja didalam keluarga Gumilar, tentu Arsen pun sangat memanjakannya namun jangan lupakan sifat posesif yang diturunkan oleh sang papa yang menurun ke kedua anak laki-laki nya. Sejak usia nya yang ke dua puluh lima, dia sudah dipercaya untuk memimpin perusahaan Gumilar Corp cabang Bali. Karna itulah dia sangat senang karna akhirnya dia bisa bekerja sesuai dengan keinginannya, di perusahaan sang papa dan bisa merasakan hidup sendiri sehingga bebas untuk beraktifitas tanpa penolakan sang mama. Dia bahkan diberikan satu villa yang ada diarea yang disewakan perusahaan sang papa. The Gumilars, itulah nama villa yang mereka sewakan dan Arsen ditunjuk sebagai pemilik villa itu. Ada sekitar sepuluh rumah yang dijadikan villa dan salah satunya sudah ditempati olehnya. Nama-nama kamar di villa ini juga berbeda-beda. Ada Bisma, Karna, Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Drupadi, Pandu, dan Krisna. Villa ini berada di Ubud, daerah yang terkenal akan pemandangannya yang begitu asri dan menyejukan. Sang papa memberikan nama sesuai dengan kisah Mahabharata yang sangat disukainya. Saat ini Arsen menempati Villa Bisma, villa dengan dua kamar didalamnya dan mendapatkan private pool juga. Selain villa Bisma, ada Villa Drupadi dan Krisna yang sama-sama memiliki private pool didalamnya tetapi hanya memiliki satu kamar. Dia langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi lalu keluar kamar dan melihat ada satu pelayan yang memang bekerja untuk pekerjaan rumah. "Nik, kamu nanti tolong ya masak ayam betutu!" titah Arsen kepada pelayannya. "Baik, pak!" jawab pelayannya yang bernama Nunik. Dia mulai keluar dari villa tempatnya tinggal karna dia mau mengecek keadaan di villa yang dia pimpin sekarang. Di villa ini ada empat ekor anjing penjaga yang untungnya jinak dengan dirinya dan para pekerja sehingga dia tidak perlu takut dengan mereka. Arsen juga sesekali bermain dengan mereka dan berakhir dengan bersuci untuk menghilangkan najis dari liur mereka meskipun begitu Arsen sangat menikmati kehidupannya disini. "Pagi Pak Arsen!" "Selamat pagi, pak!" "Pagi!" Begitulah sapaan yang selalu dia dapatkan ketika memulai Quality Control ke sekitar. Pekerja di villa Gumilar memang sangatlah mengenalnya dan berhubungan baik meskipun dia adalah atasan mereka. Ketika melewati dapur, dia melihat sekertarisnya yang bernama Irwansyah Raihan, dia anak dari pasangan Adi dan Isyana, sahabat kedua orangtua nya. Hubungan merekapun sudah mirip seperti kedua pasangan orangtua nya karna hanya berbeda satu tahun saja. "Woy! Makan mulu lo!" ujar Arsen mengagetkan Irwan. Irwan yang terkejutpun akhirnya tersedak dan hal itu membuat Arsen tertawa. "Gila sih lo bikin gw kesedak gini! Kalo gw mati gimana? Gw kan belom kawin!" kata Irwan yang semakin membuat Arsen tertawa kencang. "Ya makanya lo cari! Nih nanti kan ada interview sekalian tuh lo cari calon!" ledek Arsen yang membuat Irwan mendengus kesal. "Lo ngomong begitu kenapa ga lo juga ikut nyari? Apalagi cewek Bali kan cakep-cakep tuh!" kata Irwan. "Ga deh ga minat nikah gw. Males ah masih umur segini juga. Bokap gw nikah aja pas umur tiga puluan kalo ga salah, jadi gw slow aja." jawab Arsen. *** Kini kedua orang yang tadi sedang bersenda gurau telah sampai di kantor perusahaan Gumilar Corp. Wajah yang tadinya berseri-seri dengan penuh senyuman dan canda tawa kini sudah berubah menampilkan wajah dingin serta terkesan akan kesombongan. Jika tadi mereka sangat ramah dengan para pekerja di villa maka di kantor ini justru mereka cuek dengan setiap karyawan. "Lo langsung atur. Biar nanti gw sendiri yang nilai calon karyawannya. Gw ga mau kejadian kayak kemarin lagi!" kata Arsen. "Okay, yaudah sono lo duduk manis. Cogan mau keluar dulu!" ujar Irwan yang membuat Arsen memutarkan matanya malas. "Untung aja lo sahabat gw, coba kalo enggak udah gw lempar ke club di Seminyak kali lo!" gumam Arsen melihat tingkah sahabat nya yang cukup absurd. Arsen langsung mulai mengecek beberapa berkas para pelamar kerja, awalnya dia merasa kalau semua CV dihadapannya sama saja. Namun kini tatapannya terpaku pada satu CV milik seorang gadis. Dia mulai membaca CV yang menurut dia cukup menarik dan dia memisahkan cv itu dengan yang lainnya begitupun dengan CV yang menurut dia menarik. "Sen, mau langsung di mulai gak? Udah pada nunggu tuh di luar!" kata Irwan. "Tunggu bentar lagi, kita liat sesabar apa mereka di luar. Coba lo bilang kalo gw belom dateng terus liat reaksi mereka!" ujar Arsen memberikan ide kepada Irwan dan di turuti. Arsen dengan perlahan mulai melihat apa yang terjadi di ruang tunggu nya lewat rekaman CCTV. "Semuanya, saya mohon maaf atas lama nya kalian menunggu tetapi ternyata Pak Arsen masih ada halangan untuk memulai Interview hari ini. Jadi harap menunggu ya!" Arsen melihat ada berbagai raut yang ada di wajah para calon karyawan. Dia mulai menatap satu-persatu calon karyawannya ini kebanyakan mereka semua mengeluarkan raut kesal kecuali dua gadis yang duduk di ujung dekat lift, mereka terlihat sangat tenang. Arsen menatap kedua gadis itu lalu dia teringat akan beberapa CV yang tadi membuatnya tertarik, ternyata dua gadis itu ada didalamnya. "Kanaya Gantari dan eeummm Divya Geeta Chandara. Okay untuk sementara ini mereka berdua lolos dengan seleksi versi ku mari kita buktikan apakah kalian akan sesuai dengan pekerjaan di perusahaan ini." gumam Arsen sembari menatap dua gadis yang sedari tadi terlihat tenang lewat CCTV.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.8K
bc

CINTA ARJUNA

read
13.2K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.3K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.5K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.3K
bc

Ayah Sahabatku

read
24.1K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
22.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook