Wedding.

601 Words
    Sepasang pengantin telah selesai mengucapkan ikrar sumpah pernikahan. Kini status mereka sudah resmi sebagai suami istri. Sambil melambai mereka berjalan menuju mobil pengantin dengan menebar senyum bahagia. Setidaknya demikian yang terlihat para tamu dan awak media.     Mereka belum meninggalkan kemewahan resepsi pernikahan yang luar biasa. Acara ini memang terkesan mewah hanya dengan sekali pandang. Lihatlah hiasan bunga mawar berwarna merah dan putih yang mendominasi pesta pernikahan. Juga burung merpati di lepaskan. Balon dan lampion juga turut menghiasi pesta yang diadakan begitu mewah.     Bagaimana mungkin resepsi ini digelar biasa saja. Ini adalah resepsi pernikahan si bungsu keluarga bangsawan duke Silversky yang terkenal di Austria. Tentu saja keluarga klan itu tidak akan menggelar pesta yang biasa saja.     Willian Silversky terlihat begitu bahagia, dia tak henti-hentinya tersenyum lembut pada sang istri. Begitu pula Isabella Bennet, dia memasang senyum terbaiknya. Mereka pasangan yang sempurna.     Jika saja ada yang memperhatikan kedua pasangan pengantin itu lebih teliti maka yang terlihat adalah senyum mengerikan yang dipaksakan. Senyum mereka seolah berkata 'aku sedang sembelit tapi aku tidak bisa menyinggungmu dengan menunjukkan wajah cemberut. '     Mereka tidak mungkin mengacaukan pernikahan ini dengan memasang wajah cemberut. Bisa di pastikan ratu penguasa dari keluarga duke Silversky atau kita sebut saja Morena Silversky akan membuat hidup mereka menderita.     "Bella, jangan membuat senyummu terlihat aneh," bisik William.     "Diam kau ayam hitam, senyummu bahkan lebih aneh dariku," Mereka mengejek dengan cara berbisik-bisik di tengah resepsi pernikahan itu. Cubitan maut dan injakan kaki mewarnai acara saling ejek mereka.     Karena mereka begitu pandai menyamarkan pertengkarannya, para undangan pernikahan yang hadir menganggap mereka tengah bermesraan. Sungguh pemandangan yang membuat iri.     Morena dan Julian__keluarga yang berasal dari mempelai pria begitu gembira dengan kemesraan mereka. Jangan lupakan keluarga Bella__ James Bennet dan Maria Bennet yang menangis haru. Akhirnya tanggung jawab sebagai mereka sebagai orang tua telah selesai. Kini mereka bisa bebas dari kewajiban menggelontorkan dana untuk sang putri.     "Ingat perjanjian kita gulali, kita harus membuat ibunda menyetujui perceraian kita," bisik William. Sebutan gulali ia sematkan pada Bella karena merasa temannya atau istrinya ini terlihat seperti gulali. Sangat manis.     "Aku tidak lupa ayam hitam, akupun ingin segera bersatu dengan Nate, bukan muka es sepertimu." Bella tidak ingin kalah dalam perdebatan dengan suami barunya yang beriris dan bersurai hitam.     Bla bla bla mereka terlibat perdebatan di tengah resepsi itu. Meskipun berdebat, suara mereka hanya berbisik-bisik dengan mendekatkan wajahnya ke telinga masing-masing.     "Wah sungguh-sungguh romantis mereka," celetuk salah seorang undangan.     "Benar, serasi sekali."     Tak jauh dari altar pengantin. Nate tengah menyesap wine sambil terus menatap pilu ke arah mempelai.     "Ini memang yang terbaik, tapi mengapa hatiku terasa di remas."     Begitu pula wanita berambut gelap yang berdiri di pojokan. Gadis itu tersenyum sendu sambil meremas gaun ungu yang menjuntai sampai kaki.     "Apa ini yang kita inginkan Nate?"     Bola mata biru dan abu-abu bertemu. Seakan banyak sekali ungkapan yang diucapkan lewat mata. Ini memang yang mereka inginkan, dengan begini jalinan kasih mereka berdua yang terhalang Bella dan Willian akan berjalan lancar. Tapi mengapa begitu menyiksa.     Sementara itu kedua mempelai saat ini tengah berdansa untuk membuka pasangan lain yang ingin berdansa. Senyum kepuasan tersungging di bibir masing-masing karena sang partner mau di ajak kerjasama.     'Nate, tunggulah kita akan bersama lagi,' batin Bella.     'Lily, teruslah bertahan...' batin Willian.     Kedua pasangan pengantin itu berdansa bersama, mereka saling memeluk pasangannya dengan lembut. Tetapi pikiran mereka berdua ada pada sosok lain yang mengisi hati mereka masing - masing.     Meskipun Bella dan William berdansa bak pangeran dan putri dari negeri dongeng, hanya orang tertentu yang tau apa yang terjadi di balik pernikahan mereka.    Tidak ada yang akan mengira jika pernikahan ini adalah hasil paksaan sang ratu dari keluarga duke silversky. TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD