New Life.

1178 Words
    Rumah mungil minimalis pemberian Morena tampak di depan mata. Sayangnya kedua pengantin yang baru dari resepsi pernikahan itu datang dengan kaki terpincang-pincang dan kelaparan tentunya.     Dalam acara resepsi itu mereka berdua saling menginjak dan membalas satu dengan lainnya. William berakting seolah membelai rambut Bella padahal ia sedang menjambaknya, begitu pula Bella. Ia bertingkah membenahi baju William padahal ia menyelipkan cubitan maut pada William.     "Aduh kakiku sakit ayam hitam, kaki ayamu dari tadi terus menginjakku."     "Kakiku juga sakit... Tenagamu seperti badak gulali."     "Huh dasar tuan Mancja. " Bella mengejek dengan melambaikan tangannya seperti waria yang menggoda.     Ctak.     Perempatan urat muncul di jidad William. Dia tidak terima dirinya disindir seperti banci kaleng. "Coba katakan lagi, "tantang William. Dengan senang hati Bella menyanggupinya, "Tuan Manja. "     "Awas kau gulali!" William mengejar Bella yang berpose gemulai seperti waria.     "Kyaa!" Bella langsunh melarikan diri masuk ke dalam rumah bernuansa hijau itu. William tidak mau menyerah dan terus mengejarnya dengan niat memberi pelajaran karena mengejeknya seperti waria.     Bella yang merasakan aura berbahaya dari William langsung menyembunyikan diri atau berlari. Dua jam ini mereka menghabiskan waktu dengan saling kejar-kejaran.     Di tengah rasa putus asa, Bella masuk ke dalam kamar mandi. Dia sudah lelah berlari kesana kemari untuk menghindari William yang seperti ayam kesurupan. Lupakan sanggul cantik yang mengekspos bahu dan lehernya yang mulus. Atau gaun pengantin yang indah berwarna putih bertabur kristal Swarovski dan berenda pink. Semuanya menjadi kacau karena acara kejar-kejaran antara mereka.     "Kau tidak akan bisa lari lagi gulali." Deru nafas William membuat Bella agak takut. Ada kilatan berbahaya dari pria itu apalagi kini ia sedang tersenyum spikopat. William mempersiapkan tali untuk mengikat Bella yang berani mengejeknya.     Bella yang habis berlarian menghindari jitakan William juga terengah-engah. Dadanya yang naik turun membuat mata gelap William terpaku. Sesaat kemudian William merasakan siraman air pada wajahnya.     "Apa yang kau lakukan gulali?"     "Menyiram matamu agar otakmu tidak berpikiran mesum."     William memerah karena ketahuan memandangi d**a Bella, bagaimanapun dia pria normal. Jika di suguhi pemandangan indah berupa d**a wanita tentu saja dia akan tertarik.     "Aku tidak tertarik," sangkal William, bagaimanapun d**a Lilian jauh lebih besar dari milik Bella. Tapi pemandangan indah di depannya juga sayang sekali untuk di lewatkan.     Bella tersenyum meremehkan, sudah jelas terlihat mata gelap pria di depannya ini melotot memandangi dadanya, tapi masih menyangkal.     "Benarkah, benarkah..."     Bella terus menggoyangkan dadanya yang berukuran agak besar itu. Meskipun tidak terlalu besar tapi juga tidak bisa dikatakan kecil. Mereka terlihat proporsional dengan body profesional.     Bella terus mengoyangkan dadanya maju mundur. Dia begitu terhibur melihat William yang begitu tersiksa menjaga matanya agar tidak melihat ke arah d**a Bella. Akhirnya malaikat dalam diri William kalah. Matanya menyorot tajam pada d**a Bella yang bergoyang-goyang itu.     Syuut.     Tanpa sadar hidung William mengeluarkan darah karena mimisan. Wajahnya berubah menjadi merah pekat karena d**a Bella masih bergoyang-goyang.     Bella memekik panik melihat William yang mimisan. Tanpa pikir panjang dia mengambil sapu tangan dan menekan hidung William agar tidak mengeluarkan darah lagi.     "Eh, ayam kau tidak apa-apa?"     "Ti-tidak," jawab Wiliiam sambil terus memegangi hidung mancungnya.      'Sialan, kenapa aku mimisan hanya karena melihat sedikit d**a gulali itu, bahkan aku pernah melihat d**a Lilian yang sebesar melon saja tidak pernah mimisan seperti ini.'     William langsung mengambil tissu yang berasa di meja rias. Dia memberikan sapu tangan yang dia ambil sebelumnya pada Bella.     Bella ikut membantu Wiliiam mengatasi mimisannya. Bagaimanapun William adalah sahabatnya yang kini berstatus suami. Dia tidak bisa membiarkan William terluka.     Namun gerakan Bella yang duduk seperti berlutut membuat William semakin melihat jelas gundukan indah milik Bella. Akhirnya William tergeletak pingsan karena tidak mampu menahan godaan itu.     Bella sangat panik melihat William yang pingsan, dia takut Lilian marah karena kekasihnya tak sadarkan diri hanya karena melihat dadanya.      'Siapa suruh melototi dadaku,' batin Bella.     Sedangkan di sisi lain dalam sebuah kamar berukuran luas, dua insan tengah b******u panas. Nate terus menguasai tubuh mungil dari kekasih sahabatnya. Lilian Broklin. Mereka seolah saling melepaskan kerinduan. Nate menggila dan Lily yang bergerak liar. Sudah lama hal ini mereka nantikan.     Sebenarnya Lily sangat mencintai Nate. Begitu pula Nate, namun jalinan kasih mereka mereka terhalang di saat William menyatakan rasa sukanya pada Lily. Demikian juga Bella yang menaruh hati pada Nate.     Terpaksa mereka berdua menerima kedua sahabatnya itu. Mereka tidak ingin kehilangan Bella maupun William. Hanya mereka sahabat yang mereka punya di dunia ini. Mereka akhirnya menjalin hubungan diam-diam di belakang William maupun Bella.     Setelah melampiaskan hasratnya, Lily terus memeluk Nate. Ada rasa bersalah dihatinya ketika membiarkan William menyentuhnya. Tetapi Lily tidak mengijinkan Nate menyentuh Bella. Beruntung Nate pria yang baik, dia menuruti keinginan Lily.     "Berjanjilah untuk menjaga tubuhmu untukku Lily?"     "Maafkan aku Nate, mulai sekarang aku tidak akan membiarkan Willy menyentuhku. Dulu aku tidak sanggup menolak karena tenaga Willy begitu besar, aku tidak sanggup melawannya."     "Carilah alasan agar teme tidak menyentuhmu Lily. "     "Yah, dengan pernikahan mereka, aku bisa menolak keinginan Willy."     Nate tersenyum pada Lilian. Lalu pria pirang itu menjatuhkan ciuman hangat pada bibir Lilian.     "Nate, apakah perasaanmu masih tetap untukku?"     "Ya, tentu saja." Nate kemudian memeluk tubuh tanpa busaha Lilian. kemudian mereka membiarkan selimut yang hanya menutupi tubuh telanjangnya. Tak lama kemudian Lilian tertidur karena kelelahan. Nate melihat sekilas Lilian yang berada dalam pelukannya.     'Aku tidak bisa menahan perasaanku untuk tidak jatuh cinta pada Bella, Lily. Maafkan aku yang juga mencintai Bella tapi aku tidak bisa membiarkanmu sendirian di dunia ini. Ayahmu telah menitipkanmu padaku.'     Akhirnya Nate turut tidur menyusul Lilian yang terlelap menuju dunia mimpi. *     Wanita paruh baya berambut gelap duduk dengan memegang cangkir teh di tangannya. Dia sedang mendengarkan laporan mata-mata yang dia tugaskan untuk mengawasi Nate dan Lilian.     "Jadi mereka kembali tidur bersama?"     "Benar Nyonya, Saat ini mereka berdua berada dalam apartemen Nate Blacknight."     "Benar-benar menjijikan. Mulai sekarang jaga mereka agar tidak mendekati putra dan menantuku Jimmy."     "Baik." Jimmy-pun pamit meninggalkan Morena. Sebagai tangan kanan keluarga Silversky, Jimmy tidak memiliki waktu untuk bersantai.     Mata gelap Morena menyipit melihat lembaran foto Nate dan Lilian. Wanita itu memandang jijik pasangan munafik yang bermain di belakang putra dan menantunya.     Awalnya tidak ada masalah pada hubungan William dan Lilian. Tetapi semua berubah ketika ia mengetahui kekasih yang dikenalkan William padanya juga menjalin hubungan dengan Nate, sahabat dekatnya sendiri.     Karena tidak ingin masa depan putranya hancur maka Morena memaksa Bella yang berstatus kekasih Nate menikah dengan William yang berstatus kekasih Lilian. Jika mereka tidak menurutinya maka Morena bersumpah akan menghancurkan Nate maupun Lilian yang sama-sama sebatang kara.     Ini semua dilakukan Morena demi kebaikan William dan Bella. Sehingga  jika Bella maupun William suatu saat mengetahui kebenaran tentang kekasih mereka masing-masing maka putra maupun menantunya tidak terlalu patah hati.      "Semoga kau tidak terlalu patah hati dan saling mencintai anak-anak bodoh," desah Morena.     Morena adalah wanita bangsawan sekalugus pembisnis wanita yang mampu menjalankan perusahaan raksaksa seperti Skyneyy Corp. Tanpa campur tangan dari Morena maka perusahaan itu akan jatuh setelah Furge meninggal. Tangan dinginnya mampu membawa kesuksesan pada perusahaan Skyneyy Corp. Sehingga tidak heran jika pemegang saham terbesar perusahaan Skyneyy Corp. adalah Morena.     Wanita itu baru melepaskan dampuk kepemimpinan CEO setelah Julian, putra sulungnya menggantikan posisinya. Namun kekuasaan dan pengaruhnya masih disegani oleh pengusaha yang lain. Bahkan namanya masih diingat sebagai legenda dunia bisnis. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD