Fajar dan Dewi

910 Words
Fajar dan Dewi Semenjak kakak ku memutuskan untuk menikah beberapa bulan yang lalu, aku baru merasakan seolah ada yang hilang dari keseharianku. Ruang kamar yang tadinya terkesan meriah berisi berbagai pernak-pernik khas wanita, juga beberapa poster para bintang korea,terpampang pada dinding sebelah kanan ruang ini. Hal yang umumnya para remaja melewati usia dengan kegiatan seperti ini. Dewi memanglah pecandu berbagai hal yang berbau negara tersebut, bahkan kakaklah yang memperkenalkan para selebriti dari negeri gingseng tersebut hingga sang ibu yang latah larut dalam serial drama teleivisi, sedangkan bagi diriku tak lebih dari hanya menghormati kesukaan kakak. Bagi diriku yang terpenting adalah kebersamaannya dengan kakak. Namun segalanya berubah saat kak Dewi telah mengenal kak Satrio. Adalah seorang Wira Usaha Muda yang dikenalnya saat berbelanja pernak-pernik korea melalui sebuah situs di media sosial. Kak Satrio lah yang dengan cepat merubah segala orientasi kakak selama ini.dari yang tadinya seperti remaja pengagum segala hal menjadi wanita dewasa, berorientasi hanya bisnis dan sejenisnya. “Kenapa posterya di lepas Neno? “, tanya Mbok Surti, asisten rumah tangga ku. “Ngga suka Mbok, lagian ini juga punya kak Dewi yang udah nggak dibawa”. Jawabku “Mbok Surti mau? “tanyaku lagi. “Whoalah buat apa si mbok! “, sanggahnya. “Ya sudah tolong bersihin deh mbok, Neno mau mandi dulu”, ucapku, kemudian mengambil handuk dan bergegas keluar dari ruangan kamar. Setelah mandi mendapati bahwa pada dinding ruang di kamarnya kini telah bersih tanpa ada hal selain sebuah foto diri ku dengan sang kakak. Lalu menutup pintu kamar serta beringsut sambil berdiri menghadap lemari kaca di depanku dan tertegun sesaat. Aku mulai memperhatikan seluruh bentuk tubuhku dengan cermin di hadapanku. “Hmm, mungkin benar perkataan Desi dan lainnya “, pikirku. Postur tubuhku memang tidaklah seperti mereka, teman sebayaku. Bahkan tinggiku pun tampak jauh apabila dibandingkan. Ku mulai memperhatikan sekali lagi tinggi, wajah, dan bagian payudaraku. Terasa padat dan berisi, entah sudah berapa kali aku membeli bra karena hanya beberapa kali kupakai terasa agak sesak, rupanya aku baru sadar bagian ini cepat berubah. Dan saat mataku beralih turun ke bawah, Aah.. Entah mengapa aku jadi teringat. Saat bersama dengan Senja, kehangatan serta sensasi yang ku rasakan. Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku, atau aku yang terlalu cepat tumbuh sementara hormon ini malah dua kali lebih cepat. “Atau mungkin karena? “,. Apakah pemicu itu di Karena kan secara tak sengaja melihat kak Dewi? Pikirku. Entahlah !! **’’’ Sepertinya Flow Benar ?! Cling... Cling... Cling !! Sebua pesan dari Flow, k*****a isi pesan tersebut, “Neno, jadi ke tempat gue kan? “, “Jangan lupa kalo mau jalan khabarin ya, gue mau nganterin Oma ke market depan dulu “.bunyi pesan Flow. “Ok”, balasku singkat. Kembali ku Geser layar gawai untuk menghubungi,”Senja,kamu dimana? “tanyaku. “Lagi di tempat temen, kenapa? “ “Anterin dong, bisa kan”, pintaku kemudian. “Bisa aja, kalo mau nunggu..., 2 jam lagi nyampe! “, balas Senja. “Apaa....!!, emang dimana tempat temennya? “, tanyaku lagi. “Di belakang sekolahan gue. “jawabnya sedikit cuek. “Bete....!! “, kumatikan segera....percuma saja... Setengah jam kemudian aku kembali mengirim pesan kepada Flow, bahwa aku hendak ke rumahnya sendiri. **’’ “Flow, gue mau tanya sesuatu nih?, “Tapi lo bisa keep kan? “, harapku “Tanya tentang apa No, serius? “Emang...?, gue pernah ngga serius?! “, balas Flow nge-gas. “YA...maap, kan gue hanya memastikan saja, kalo yang gue tanya ini, bisa bikin lo mikir macem-macem “, jelasku lebih lanjut, karena kulihat bibir Flow komat-kamit, bersiap tancap gas kembali, andai saja aku tak segera menjelaskan. “ Sellow dong sist !“kataku dalam hati. . “Ya udin !, Jelasin apaan?! “, bentak Flow kalap, akhirnya menyantap Cake jatah Oma nya untuk segera menurunkan tensi. “Iya...., iya...! “, jawabku, eh!, ikutan ngambil Cake ah !, lumayan biar ceritanya kayak jamuan teh Queen Ellis. “Flow, kalo seumuran kita udah pacaran pantes ngga ya, trus kalo cewek yang nembak duluan?, trus kalo misalkan gue kemana-mana diantar, enak kali ya? Terus kalo...., “Wooyy....,wooyy.....,break,break....! “Minta time out! “, Flow mengangkat tangannya serta membekap mulut ku. “Neno....., kapasitas otak kita kan ngga sesuai nih, sama kecepatan rata-rata bicara, jadi kalo elo tetep kekeuh ngga ngasih gue kesempatan, lo yakin nanti nya juga tuh kepala bisa nampung, kecepatan rata-rata penjelasan gue...., hah! “. “Eh, iya Flow..., kadang lo sering bener dech”, jawabku memotong. “Ya udin trusin penjelasan tanggapan lo “. “Oke kalo begitu, kan enak kalo santai jelasin nya..., “Tadi pertanyaannya tentang apaan ya, No.?! “, “Kita lagi ngobrolin apa yak, sampe lupa gue?! “. “Gubraaak......!!! “Jadi gimana pendapat lo Flow? “, setelah panjang lebar aku menerangkan. “Hmm,No.....!?”,kembali dia berfikir sebantar. “Gini Neno...., menurut gue sudah ngga jaman lagi siapa yang harus duluan menyatakan, terlebih itu adalah ungkapan dari sebuah perasaan.” “Nah, itu yang bisa dibilang salah satu kejujuran, No...! “, “Sebuah hubungan yang dilandasi hal tersebut, justru bisa menghindari yang namanya “Toxict relation”, lo udah membuka isi hati lo dan sebaliknya dia juga sudah menerima, ngga ada trik Picisan “, Cuma masalahnya tinggal waktu aja buat gue sih, untuk sekarang belum. “Penjelasan Flow kali ini membuatku tertegun”, secara pemikiran dia lebih bijak menyikapi. “Terus mengenai making love...., “, kembali Flow menarik nafas. Gue sih sama seperti elo Neno, tapi mending nunggu dulu deh, sampai betul-betul siap. Ya... Satu atau dua tahun lagi, lagian juga hal biologis kalo memang sudah waktunya, setiap makhluk hidup sudah begitu metamorfosisnya. “Berarti pas kita SMA dong kalo nunggu setahun sekali, eh !, tapi tinggal beberapa bulan lagi ya? “, ujarku.....yeey...!! Iya....., ya..., No!! “Ngga terasa kita mau lulus”, “Kira-kira bisa masuk ngga ya gue di SMA favorit!?! “, wah seru nih! “. Dan begitulah akhirnya membicarakan ke-halu-an kami tentang masa yang akan datang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD