Blurb

323 Words
Brraaaaakkkkkkkkk!!! Terdengar suara pintu terbuka dengan keras disusul teriakan seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap. "Tiniiiiiii... Tiiniiiiii..." Ia pun sibuk mencari seseorang yang dipanggilnya. "Dimanaaaa kamuu Tiiniiiii... haaa!!!" Ia semakin marah tatkala tak menemukan keberadaan Tini istrinya. "Haahh dimana diaaa dasar perempuan tak tau diri!!!" Braaakkkkkk!!! Kembali ia menggebrak pintu didepannya. Dari arah belakang datang tergopoh-gopoh sosok perempuan berbaju lusuh dengan menggendong anaknya yang tampak baru selesai mandi. "Ada apa, Bang ? Kenapa Abang teriak-teriak?" tanyanya "Darimana saja kamu hah?" "Aku baru selesai memandikan Ikhsan disumur belakang rumah bang, air kran seharian ini mati." sahut tini perempuan berbaju lusuh tadi, sambil ia berjalan masuk ke kamar sempit mereka. Ia pun meletakkan anak laki-lakinya yang bernama Ikhsan tadi di atas kasur seraya memberinya mainan yang nampak sudah rusak. Lalu ia membuka lemari dan mengambil satu stel baju untuk dipakaikan ke anaknya. Kemudian ia menghampiri sang anak dan mulai memakaikan baju pada sang anak. Nusi yang datang dengan emosi menggebu-gebu kembali menggebrak pintu. Braaakkkkkkkkk!!! Mungkin jika digebrak sekali lagi akan hancur pintu itu. "Ada apa sih Bang pulang marah-marah? Bukannya tadi kamu ditelpon masih baik-baik aja?" tanya sang istri yang nampak sudah selesai memakaikan baju pada sang anak. "Kamu kemana saja hari ini Tin?" "Aku ?? Aku dirumah saja tak kemana-mana Bang." "Bohong!" "Demi Allah Bang aku tak pernah kemana-mana abang kan tau sendiri." "Kamu selingkuh kan? Kamu jalan dengan laki-laki lain dibelakang ku kan? Iyaa kaan?!!" tanya Nusi dengan penuh emosi, hingga urat-urat lehernya pun terlihat. "Astaghfirullah Bang jangan asal kalo ngomong. Aku saja tidak pernah kemana-mana jika tidak dengan Abang, gimana aku selingkuh Bang." "Jangan bohong kamu. Jawab yang jujur!!" gertak Nusi sembari menggebrak meja didepannya. Tini pun terperanjat kaget hingga sang anak yang berada di pangkuannya pun menangis. "Keterlaluan kamu Bang nuduh aku selingkuh" "Aku tidak nuduh aku punya buktinya!" "Bukti apa? Mana buktinya kalo aku selingkuh!" tanya Tini dengan berderai air mata Akankah terbukti jika Tini selingkuh? atau hanya fitnah saja ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD