part 1_awal masalah

1311 Words
Sudah hampir seminggu lamanya Aya berada dirumah tuan besar Hadi jaya, orang paling kaya didesa tempat Aya dan keluarganya tinggal, Sani sengaja menitipkan Aya disana agar Aya dapat beradaptasi dengan keluarga besar Hadi Jaya dengan baik. Patut Aya akui jika sikap tuan besar Hadi Jaya sangat baik begitupun sang istri namun Aya masih Nampak terlihat tidak nyaman karena yang ada dalam pembicaraan mereka hanya anak-anak dan anak. Aya takut! Yang membuat Aya takut adalah proses melahirkan yang katanya menyakitkan dan lagi Aya takut jika kelak orang kampung tahu Jika Aya melahirkan tanpa suami, Aib besar bagi salah satu keluarga kampung yang anak gadisnya hamil diluar nikah, meski mereka semua tidak tahu jika dirinya sudah menikah siri dengan anak sulung Hadi jaya dan sialnya Aya tidak diperbolehkan untuk memberitahu kepda siapapun termasuk anak bontot keluarga Hadi Jaya. Bisa Aya pastikan keluarganya akan dihina bahkan diusir dari kampung nantinya, hanya memikirkannya saja Aya sudah bergidik ngeri dan juga ciut nyali. “udah nangisnya?” Aya dengan cepat mengusap air matanya lalu menatap pria gagah yang kini berdiri dibelakangnya. Aya mengangguk dan memilih untuk pergi, namun saat kaki Aya baru melangkah tiba-tiba saja pria itu mencegahnya. “Aya kamu tidak ingat saya?” Tanya pria berbadan tegap berparas tampan itu. Aya menggeleng dengan polosnya. “Saya Keanu Ady Jaya.” Jelas pria itu, berharap Aya akan mengingatnya. Namun sayang Aya hanya terbengong dan masih belum mengingatnya. Keanu memutar bola matanya malas. “dasar rabbite! Cadel.” Kesal Keanu. Aya hanya mengherdikkan bahunya lalu berjalan pergi begitu saja meninggalkan Keanu sendirian. “lo udah gak inget sama gue cadel.” Gumam Keanu saat melihat Aya yang pergi begitu saja tanpa ada keinginan untuk mengingatnya. . . . . Sampai kapan Aya akan hidup didalam sangkar emas seperti ini? Sungguh jika Aya disuruh memilih ia lebih baik hidup biasa saja tanpa ada perasaan terbebani seperti ini. “kakak!” gumam Aya menahan tangisnya yang kembali ingin meluap. “lo jangan terlalu stress! Bisa-bisa calon anak gue yang ada didalam Rahim lo gagal.” Seketika Aya berdiri dari duduknya saat mendengar ucapan menyebalkan dari sang tuan menyebalkan, siapa lagi kalau bukan Erlangga Hadi Jaya. “iya.” Aya kembali duduk diayunan sembari melihat mobil-mobil yang berlalu lalang dibalik pagar besi yang ada didepannya. “bang!” sapa Keanu yang sudah mengenakan seragam pilot lengkap sembari menenteng koper miliknya. “kapan datang lo?” Tanya Rangga sembari memeluk adiknya. “Kemaren.” “lah sekarang lo mau kemana?” Rangga melepas pelukannya. “berangkat lagi bang.” Keanu melirik Aya yang masih bermain ayunan disebelah sang kakak. “elah! Cepet banget lo. Gak mampir kerumah? Kakak ipar lo pasti nungguin tu.” Keanu tersenyum hambar. “kapann dia nungguin gue? Yang ada diotaknya hanya oleh-oleh saja.” “maklum lah. Lo kan tau bagaimana tabiat kakak ipar lo.” Rangga memaksakan senyumnya. Iya mata duitan! Geram Keanu dalam hati. “Aya bantu maknya disini?” Rangga mengangguk. “iye , bantu segalanya. Mulai dari bersih-bersih rumah sama cuannya juga dia bantu.” “kagak sekolah bang dia?” “udah lulus kali.” Rangga menatap Keanu heran. “emang abah sama umi kagak cerita?” Keanu menggeleng. “gue mana sempet ngobrol bang? Tahu sendiri abah sibuknya kayak apaan. Umi juga sibuk arisan sana sini! Emang ada apaan?” “lo berangkat jam berapa?” Keanu melirik jam tangannya. “masih lama sih bang. Cuma gue bosen banget dirumah.” “ya udah ngobrol didalem saja, gak enak kalau lu gue ajak ngobrol dirumah gue.” “emang kenapa?” Tanya Keanu heran. “udah masuk aja yuk!” Keanu mengangguk dan segera kembali menyeret koper miliknya masuk kedalam, namun sebelum ia melangkah masuk, Keanu menyempatkan diri untuk menyepa kembali Aya. “Ya, lo nungguin mak lo?” Aya mengalihkan pandangannya menatap Keanu yang ada dibelakangnya. “gak. Mak dah pulang dari tadi den.” “elah! Kesel lama-lama gue sama lo.” Keanu segera membalikkan badannya dan melangkah kembali meninggalkan Aya sendiri. “sebenarnya ada apa sih bang?” Keanu segera duduk disofa yang berada tepat didepan sang kakak. Rangga menyerahkan surat perjanjian yang ia tanda tangani dengan ibu dan bapak Aya. “ini apaan?” “udah baca dulu Nu! Baru nanti gue jelasin apa yang mau lo tanyain.” Keanu mulai membaca surat perjanjian itu, bait demi bait kata demi kata, mencoba memahami apa yang tertulis disana. Seketika wajah Keanu memerah menahan marah. “lo gila?” Keanu melempar kertas yang ada ditangannya. “lo gak mikir kedepannya bakal gimana?” Rangga mendesah. “bukan gue yang mau Nu!” “siapa? Abi? Atau Umi?” “keduanya!” jawab Rangga santai. “lo tahu gue gimana bang?” Keanu Menahan air matanya. “tiga tahun bang! Tiga tahun gue mendem perasaan gue. Tetapi kenapa lo hancurin semuanya dalam sekejap? Kenapa bang?” “maaf! Ini bukan kemauan gue Nu! Lo tahu umi sama abah udah ngebet banget pengen cucu dari gue dan ini juga gara-gara lo yang lebih memilih menjadi pilot dibandingkan dengan perusahaan abah. Pabrik abah, ladang abah, kebun abah sama toko pertanian abah.” “harusnya lo bilang sama abah! Kakak ipar gak bisa punya anak.” Rangga menarik tangan Keanu untuk kembali duduk. “gue udah jelasin, dan gue juga udah berusaha menolak tetapi abah masih saja menolak. Gue gak berdaya! Kalo lo ada diposisi gue, apa yang akan lo lakuin?” “gue akan milih komitmen gue bang!” jawab Keanu dengan wajah yang sangat serius. “sesuai janji gue sama istri gue kelak. Sekali dia! Gue akan tetap pilih dia bang. Gak akan ngeduain dia.” “gue gak ngeduain dia NU!” tampik Rangga. “lalu?” Keanu mengusap wajahnya kasar. “kalo gak duain dia apa ini namanya? Lo ngampung s****a lo didalam Rahim wanita lain? Apa yang akan abang jelaskan? Jika dia tahu bagaimana abang akan bersikap? Abang yakin kakak ipar bakal nerima anak lo dari Rahim orang lain?” “gue gak akan jujur. Gue akan tetap bilang jika gue adopsi anak.” Keanu tersenyum getir. “demi kebahagiaan istri, abang rela menyakiti hati wanita lain! Gila lo bang!” “gak sedikit gue keluarin uang buat dia Nu!” Rangga mencoba membenarkan sikapnya. “uang yang lo keluarin gak sebanding sama apa yang sudah gadis itu korbanin bang!” Sungguh Keanu tidak tau lagi harus berbuat apa, fikirannya down, otaknya membuntu dan perasaannya marah dan juga kecewa besar. Marah dengan kakaknya, marah juga dengan keluarganya. Kenapa dia merasa keluarganya mengambil untung pada gadis malang yang tidak beruntung dalam hidupnya, Keanu meragukan agama sang ayah dan ibu, bagaimana bisa mereka menyalahi aturan agama. Sungguh! Keanu ingin marah saat ini juga, namun semua sudah terlanjur, yang bisa ia lakukan hanya menerima semua dan melihat kedepannya, apa yang akan terjadi kelak. “gue bakal rawat dia dengan baik, penuhi kebutuhannya seumur hidup dan juga bakal kasi dia perawatan terbaik saat dia akan melahirkan kelak.” “lo masih belom paham juga bang?” teriak Keanu kesal. “meski lo kasi yang terbaik bagi dia, fasilitas rumah sakit berkelas, tetapi jika sudah masalah melahirkan! Hanya tuhan yang bisa mengaturnya bang! Nyawa taruhannya bang! Gila lo. Sumpah gue pengen bunuh lo rasanya! S2 lo mana? Otak lo fungsi kagak? Lo tahu bagaimana sakitnya operasi penanaman s****a itu hah? Tanya dia?” Keanu menggeleng, ia benar-benar tidak habis bagaimana bisa keluarganya berfikiran begitu rendah tanpa memikirkan resiko yang akan gadis malang itu hadapi. Kenau memijit keningnya dan kembali berkata. “lo tahu? Gue jadi pilot hanya ingin mengabulkan apa yang Aya inginkan sejak kecil? Tetapi impian gue membahagiakan Aya lo hancurin dalam sekejap! Anjing lo bang.” Keanu melangkah pergi begitu saja sembari menyeret kopernya, sungguh ia kecewa mendengar semuanya dan ia menyesal karena kembali lebih awal, keinginanya untuk membanggakan diri didepan Aya hancur seketika karena ide bodoh keluarganya. Mengenaskan!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD