Hari Pernikahan

1195 Words
Di salah satu Hotel ternama Jovanka sedang dirias begitu cantik dan sangat anggun sekali. Gaun putih yang melekat di tubuhnya membuat ia terlihat lebih dewasa dan aura kecantikannya benar-benar terpancarkan. Riasan natural di wajah putihnya membuat Jeje terlihat bagaikan seorang ratu.   Jeje yang sedang duduk menunggu ayahnya datang ia pun melamun. Memikirkan bagaimana kehidupannya nanti setelah menikah. Apa dirinya masih bisa bertemu dengan teman-temannya? Apa dirinya masih bisa menjaga ayahnya yang sedang sakit-sakitan? Jeje menangis, ia merasa sedih dan tak tahu harus bagaimana. Kenapa Tuhan tak berpihak padanya saat ini? Kenapa dunia ini begitu kejam padanya? Jeje sangat ingin membuat ayahnya bahagia. Mungkin saja dengan adanya pernikahan ini dia bisa membuat ayahnya sembuh dari segala penyakit yang dideritanya.   Jeje sangat merasa tak berdaya sama sekali. Ia benar-benar tak menyangka jika hidupnya akan berakhir seperti ini. Jeje mencoba untuk tersenyum saat ia melihat ayahnya datang menghampiri dirinya. Jeje berusaha menghapus air mata yang membasahi wajahnya.   “Sayang lihat dirimu sangat cantik sekali. Papa bahagia sekali bisa melihat putri Papa mengenakan gaun mewah ini,” ucap Robert sambil berlutut di depan putrinya.   Jeje tersenyum menatap wajah ayahnya yang terlihat sedikit pucat. Ia bahagia melihat ayahnya yang terus memancarkan senyum kebahagiaan.   “Apa Papa bahagia?” tanya Jeje dan ia hampir saja menjatuhkan air matanya tapi Jeje mencoba untuk menahannya.   “Papa sangat bahagia sekali. Apa kamu bahagia dengan pernikahan ini?”   Jeje memberikan senyuman palsunya. Ia mengangguk sambil menahan tangisannya. “Jeje bahagia jika Papa bahagia.”   Robert langsung memeluk putrinya. Ia sendiri sebenarnya tidak tega melihat putrinya bersedih seperti ini hanya saja ini adalah impian terakhirnya. Ia berharap jika Jacob bisa membuat putrinya bahagia dan bisa menerima kehadiran putrinya sebagai istrinya.   Tok Tok Tok.   “Maaf Pak, calon mempelai wanitanya sudah ditunggu,” ucap salah satu keluarga Jacob.   Robert mengangguk sambil tersenyum lalu Robert berdiri dan mengulurkan tangannya untuk putri kesayangannya.   “Ayo sayang,” ajak Robert dan Jeje mengangguk lalu ia mengulurkan tangannya dan menggenggam erat sejenak tangan ayahnya. Jeje tersenyum lalu ia merangkul lengan ayahnya dan mereka berdua keluar dari dalam kamar Hotel ini.   Robert dan Jeje langsung menuju lobby. Mobil mewah untuk mempelai pengantin wanita sudah disiapkan James untuk sahabatnya ini. Mereka berdua masuk ke dalam mobil lalu mobil mewah ini segera melaju dan menuju gereja yang letaknya tak jauh dari Hotel mereka.   Tangan Jeje sangat dingin sekali. Rasa gugup menyelimuti tubuh mungilnya. Jeje benar-benar belum melihat sama sekali seperti apa calon suami yang akan ia nikahi hari ini.   Di gereja.   Jacob baru saja tiba. Semua keluarganya sudah hadir di sana dan wajah Jacob jelas terlihat tidak senang dengan pernikahan ini. Ia tidak pernah menyangka jika ayahnya benar-benar akan menjodohkan dirinya dengan seorang anak kecil. Apa yang harus ia lakukan terhadap calon istrinya nanti. Lagi pula Jacob juga belum pernah bertemu dengan Jeje.   Jacob masuk ke dalam gereja dan tak lama mobil mempelai wanita tiba. Semua pandangan mata yang hadir di sana langsung tertuju ke arah pintu masuk gereja. Mereka semua penasaran seperti apa calon mempelai wanita yang akan bersanding dengan Jacob lelaki sejuta pesona yang angkuh, dingin dan bastard ini.   “Wah cantik sekali mempelai wanitanya,” ucap seorang wanita paruh baya.   “Iya benar sekali dia sangat cocok dengan Jacob yang tampan,” ucap wanita yang ada disampingnya.   Jacob yang tadinya malas untuk melihat ke belakang akhirnya ia mau tak mau membalikan tubuhnya dan menatap dengan malas ke arah calon istrinya.   Jacob mengangkat wajahnya dan ia menatap wajah cantik yang imut wanita pilihan ayahnya itu. Jacob tak mengedipkan matanya sama sekali. Ia melihat jika wanita yang akan jadi istrinya cukup lumayan juga hanya saja dia tidak yakin kalau wanita ini akan sanggup menerima dirinya yang memang sangat b******k ini.   Jacob mencoba untuk tersenyum saat melihat Robert menyerahkan tangan putrinya ke tangan kekarnya.   Jeje menatap wajah tampan Jacob. Mata abu-abu pria yang ada dihadapannya ini benar-benar bisa menghipnotisnya. Pria ini terlalu sempurna di matanya tapi Jeje tidak yakin jika pria yang ada dihadapannya ini akan menerimanya sebagai istri dan Jeje yakin jika Jacob pasti sudah memiliki seorang kekasih. Jeje bisa melihat tatapan mata Jacob yang tidak menginginkan pernikahan ini sama sekali.   Kedua mempelai telah berdiri di depan altar. Mereka berdua akan menjadi satu. Pendeta yang mengurus pernikahan ini masuk ke dalam gereja dan acara pernikahan ini akan segera dimulai.   “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh ceraikan manusia,” ucap Pendeta.   Janji Pernikahan:   Jacob dan Jovanka mulai mengucapkan janji suci mereka secara bergantian.   SUAMI.   Di hadapan Tuhan, hamba-Nya dan jemaat-Nya yang kudus, saya Jacob Arshley menerima engkau Jovanka Lovata sebagai istri satu-satunya dan sah di dalam Tuhan. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga.   Bapa tolong saya untuk memenuhi janji saya ini.   ISTRI.   Di hadapan Tuhan, hamba-Nya dan jemaat-Nya yang kudus, saya Jovanka Lovata menerima engkau Jacob Arshley sebagai suami satu-satunya dan sah di dalam Tuhan. Saya berjanji akan selalu tunduk dan melayanimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga.   Bapa tolong saya untuk memenuhi janji saya ini.   Setelah pengucapan janji suci acara masih terus berjalan sampai akhirnya di mana Jacob harus memakaikan cincin pernikahan untuk istrinya dan begitu juga sebaliknya Jeje akan memakaikan cincin itu untuk suaminya.   Cincin yang bertabur bermata berlian itu kini berada di tangan Jacob. Ia mulai memasangkan cincin itu ke jari manis istrinya dan Jacob langsung memandang wajah mungil istrinya yang terlihat sangat malu-malu. Dan kini gantian Jeje yang memakaikan cincin untuk suaminya. Ia mulai memasangkannya ke jari suaminya dengan tangan yang sangat dingin dan juga sedikit bergetar. Jacob bisa merasakan dinginnya tangan istrinya walau Jeje mengenakan sarung tangan ia bisa merasakan begitu dingin tangan istrinya.   Mereka berdua saling memandang dan suara sorakan mulai terdengar dari para pengunjung yang menghadiri acara pernikahan mereka berdua.   Jacob langsung menarik tengkuk istrinya dan mencium bibir Jeje dengan lembut.   Perlakuan Jacob yang tiba-tiba ini membuat Jeje kaget. Ia ingin berontak tapi tidak mungkin dan akhirnya Jeje memutuskan untuk memejamkan kedua matanya merasakan sentuhan lembut bibir suaminya yang menempel ke bibir manis miliknya.   Jacob memejamkan kedua matanya. Ia merasa bibir istrinya masih sangat fresh sekali. Apa mungkin istrinya ini tidak pernah berciuman? Rasa bibirnya sangat beda sekali saat ia membayar banyak wanita yang akan ia sentuh tubuhnya. Bibir Jeje benar-benar sangat lembut dan juga manis sekali. Jacob sangat menyukainya dan ia pun larut dalam sentuhan bibir ini.   Jacob jadi berpikir apa mungkin Jeje masih perawan?   Tak lama Jacob melepaskan ciumannya yang cukup lama. Walau perlakuan Jacob sangat lembut itu semua membuat Jeje kewalahan karena ia memang sama sekali belum pernah merasakan seperti apa ciuman itu dan Jacob adalah orang pertama yang mencium bibirnya.   Wajah Jeje merona merah. Ia sangat malu tapi suara tepukan tangan terdengar begitu meriah. Ia mencoba menatap suaminya yang sedang tersenyum. Senyumannya sangat menggoda sekali. Entah apa yang ada dipikiran Jeje saat ini. Ia hanya berharap jika pernikahannya ini akan baik-baik saja. Dan suaminya dapat memperlakukan dirinya dengan baik. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.   Bersambung 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD