2. COLD MAN

1193 Words
~~~~~ - Zoe's Apartement - "Hari pertama yang begitu melelahkan untukmu, Zoe" Zoe menjatuhkan dirinya di atas ranjang miliknya, menatap langit-langit kamarnya dan mengulang kembali kejadian hari ini yang sedikit membuatnya kesal. "Aku fikir dia sudah berubah... Sudah bisa lebih dewasa, ternyata sama saja seperti dulu.." ".. Apa karena ia masih---" Zoe mengingat kembali sifat Daffin dulu padanya, sejak ia masih kecil hingga remaja dan tinggal di Wellington. "... Kenapa ia semakin tua, semakin menjengkelkan? Apa karna dulu-- ah sudahlah, seharusnya Aku senang bisa bertemu kembali dengannya. Tapi, sikapnya sangat dingin denganku. Berbeda dengan---Ah, Zoe berhentilah ingat masa lalu.. " ***** Hari pertama musim panas di London membuat Zoe harus mengganti seluruh isi lemarinya dengan pakaian musim panasnya. Zoe dapat menikmati pemandangan London yang begitu indah dari dalam Apartementnya yang berada pada lantai 15 gedung ini. Zoe terlihat cantik dengan setelan black-white formalnya untuk menjadi dresscode-nya ke kantor hari ini.  Dengan sedikit memburu, Zoe menekan tombol lift untuk membawanya ke Basement. Mata Zoe tercekat saat bunyi 'ting' pada lift dan menampakkan sosok pria tinggi dengan tubuh yang begitu sempurna berdiri dengan gagahnya di dalam lift yang sejak tadi Zoe tunggu. "Daffin?" "Kenapa dia---?" "Tidak masuk? baiklah" Daffin kembali menekan tombol pintu yang menutup pada lift, tetapi tubuh mungil Zoe mampu menerobos masuk sebelum pintu lift tertutup kembali. Suasana yang begitu dingin mulai menyelimuti tubuh Zoe yang berada satu lift dengan Daffin. "Hm.. Apa kau tinggal disini juga? Aku baru tau." "Kau yang baru saja pindah, makanya kau tidak tau!" "Ah.. Yeah. Sorry" Daffin lebih dulu meninggalkan Zoe setelah sampai di Basement. "Hm... Tegang sekali rasanya" Zoe tertunduk lesuh karena Daffin masih saja bersikap dingin padanya. ***** Zoe berjalan dengan senyum yang melekat di wajah cantiknya, menyapa beberapa rekan kerjanya yang terlihat mengagumi paras cantiknya. Daffin menatap Zoe yang sedang bercengkrama dengan beberapa rekan kerjanya dari balik kaca ruangannya yang begitu transparan. "Apa kalian di gaji hanya untuk tertawa saja???!!!" Suara yang begitu lantang dari Daffin membuat semua staffnya tampak terkejut menatapnya yang sedang berdiri di ambang pintu ruangannya. Zoe yang juga berada disana ikut terkejut dengan Daffin yang tiba-tiba berteriak dari depan ruangannya. "Kau..! " Daffin menunjuk Zoe dengan tatapan marah ".. Kau disini bukan untuk membuat lelucon pada mereka agar bisa tertawa bersama mu! Kalau bukan karena Ayahku, Kau tidak mungkin berada disini. Kau paham?!!" Zoe sangat terkejut dengan ucapan Daffin yang begitu sangat menyinggung perasaannya. Semua pasang mata menatap Zoe yang membuat dirinya kehilang kepercayaan diri. "Daffin kau sudah sangat keterlaluan!" Zoe berlari meninggalkan Daffin dan para Staff yang masih berdiri mematung. Zoe tidak dapat membendung tangisnya, saat ucapan Daffin yang begitu menyinggung perasaannya. ***** Liam seperti orang kebingungan saat menanyai pada semua staff soal Zoe. "Apa kau melihat Nona Hyledd?" "Apa tadi kau melihat Nona Hyledd?" "Kau liat Nona Hyledd?" Liam mencari Zoe hingga ke rooftop perusahaan, tapi ia tidak menemukannya. ***** Zoe kembali menuju meja miliknya setelah puas mengumpat dan menghabiskan air matanya di dalam toilet. Liam yang mendapatinya terlihat lega dan perlahan mendekatinya. "Nona Hyledd.. Dari mana saja kau?" "Maaf, tadi perutku sakit. Kenapa Kau mencariku? Apa ada yang harus Aku kerjakan?" "Hm.. Bukan Aku. Tapi, Tn. Kyler mencarimu." Mata Zoe kembali melebar setelah perasaan yang tadinya sudah sedikit membaik, dan mendengar nama Daffin kembali membuatnya down. "Apa dia masih marah? Apa perasaannya masih kacau? Apa---" "Pergilah menemuinya, Nona Hyledd" Liam tersenyum menenangkan Zoe yang sudah panik lebih dulu. Zoe memberanikan diri kembali mengetuk pintu ruangan Daffin. "Masuklah!" Daffin menatap Zoe yang sedang menunduk tidak berani menatapnya. Daffin terlihat kepo ingin melihat wajah Zoe tapi berhasil di halangi dengan beberapa helai rambut Zoe yang menutupi wajahnya. "Ekkhhmm... " Kode yang di berikan Daffin sama sekali tidak di tanggapi Zoe. "Dari mana saja kau?" "Maaf. Tadi Aku sedang di toilet. Perutku sedang sakit" "Apa kau tidak tau sopan santun Nona Hyledd? Aku sedang berbicara padamu, kenapa kau malah mengabaikanku?" Ucapan Daffin membuat Zoe mengangkat wajahnya dan menatapnya. "Maaf... Make-up ku sedang berantakan, karena Aku sakit perut" "Pulanglah kalau kau lagi sakit per---" "Tidak perlu. Aku baik-baik saja--- ohya, Aku mau minta maaf soal tadi, Aku tidak bermaksud membuang percuma jam kerja dengan mengobrol dengan staff lainnya. Aku minta maaf" Zoe sedikit membungkuk meminta maaf pada Daffin yang duduk di kursi di depannya. "Yah! Aku harap kau bisa lebih dewasa lagi Nona Hyledd.." Daffin menarik tatapannya pada Zoe dan kembali menatap laptop miliknya. "... Kau bisa keluar sekarang" Zoe beringsut mundur meraih gagang pintu dan menghilang dari pandangan Daffin. ***** "Terima Kasih, Tn. Kyler. Senang bekerja sama dengan Anda" Ucap salah seorang klien pada Daffin. Daffin kembali menuju ruangannya setelah membicarakan kontrak kerja samanya dengan Alstone Group. Wajah yang seperti biasanya Daffin tunjukkan pada setiap Staff yang memandang. Daffin menatap meja Zoe dan tidak mendapatinya disana. "Kemana dia?" "Aku tidak melihatnya, Tn. Kyler" Daffin menarik gagang pintu ruangannya dan mendapati kotak kecik yang ia kenal di atas meja. "Kau yang menyimpannya disini?" Daffin menatap Liam yang berada di sisi kirinya. "Bukan Aku, mungkin saja Nona Hyledd. Karna hanya dia, dan Aku yang tau soal makan siang Anda. " Daffin mengangguk setuju. "Tapi, kemana dia?" "Hm.. Baiklah. Kau bisa keluar sekarang." Daffin menatap kotak makan siangnya dengan fikiran yang terus tertuju pada Zoe. Daffin merongoh saku tuksedonya, mengambil ponsel dan menelpon Zoe. Beberapa panggilan, Tapi Zoe sama sekali tidak mengangkatnya. Daffin semakin di buat gelisah karena Zoe tidak kunjung mengangkat panggilannya. (Suara ketukan pintu) "Permisi, Tn. Kyler. Sepertinya Nona Hyledd sekarang berada dirumah sakit." Daffin tercekat menatap Liam yang berada di hadapannya. "Apa???? Kenapa bisa dia ada disana?" "Menurut Ellen, tadi Nona Hyledd berpesan untuk memberitahu Anda. Kalau dia akan kerumah sakit sebentar untuk membalut luka di pergelangan kakinya karena tadi sempat tertabrak setelah kembali membawa makan siang Anda" Daffin memijit pelipisnya kesal dan bergegas menyusul Zoe ke rumah sakit. Daffin berjalan dengan sedikit cepat dengan raut wajah yang begitu tegang dengan rahang sempurnanya yang mengatup. Langkah Daffin terhenti saat berada di depan lift yang sedang terbuka dan mendapati Zoe di dalamnya. Daffin menatap pergelangan kaki Zoe yang di balut perban dengan raut wajah marah dan kepalan tangan. "Ikut Aku!" Daffin menarik tangan Zoe dan meninggalkan Liam yang masih berdiri mematung di sisi kirinya. Kaki jenjang Daffin membuat langkahnya begitu cepat sehingga Zoe sulit menyamainya dan membuat pergelangan kakinya terasa sakit. "Apa bisa kau pelan sedikit? Kaki----" "Kau ini sangat ceroboh!" Daffin melepas tangan Zoe dan berbalik menatapnya. Tatapan yang begitu menyeramkan membuat Zoe menciut tidak berani menatapnya. "Maaf. Karena, tadi Aku memakai jam kerja untuk urusan pribadi---" "Kau mengira Aku marah karena kau pergi di jam kerja?" Daffin mencengkram pundak Zoe dengan kedua tangannya. "Lalu?" "Sudahlah! Kau tidak perlu lagi menyiapkan makan siangku. Aku akan menyuruh Liam untuk menyiapkannya" "Tidak perlu. Biar Aku saja, Tadi Aku hanya tidak memperhatikan jalannya. Jadi---" "Tidak perlu, Nona Hyledd. Dan kau sekarang pulanglah, obati kakimu. Karena, masih banyak pekerjaan yang membutuhkan kakimu!" Daffin membuang pandangannya bersamaan Zoe yang kembali menatapnya. "Aku tidak apa-apa. Aku bisa kembali bekerja" "Aku bilang pulang, Nona Hyledd! Sekarang! Jika Aku masih melihatmu berkeliaran, Aku akan menelpon Tn. Jeff soal pergelangan kaki---" "Hm.. Ya. Baiklah! Jangan memberitahunya. Aku akan pulang" Zoe pamit pada Daffin yang masih memamerkan aura menyeramkannya. -----
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD