Tuan Muda dan Upik Abu - 70

1280 Words

Aya sudah selesai bernyanyi, tapi kedua kelopak matanya masih terpejam. Setelah satu tarikan napas panjang, barulah ia membuka matanya dan menatap Alfian yang kini tertegun dengan kepala yang miring. “B-bagaimana?” tanya Aya. Alfian tersadar dari lamunannya dan mencebik seraya mengangguk samar. “Not bad, tapi juga nggak bagus-bagus amat. Masih ada beberapa nada yang sedikit meleset, terus pengucapannya juga kurang jelas.” “Nanti aku akan berlatih lagi.” Alfian menjangkau gitarnya. “Sekarang kita coba pake iringan gitar, oke.” Aya mengangguk. Hari ini keduanya kembali latihan di studio musik yang sudah disewa oleh Alfian. Senar gitar yang dipetik itu mulai mengeluarkan alunan musik. Aya pun juga mulai bernyanyi sesuai dengan ketukan dan tempo. Aya benar-benar fokus dan larut dalam li

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD