Tuan Muda dan Upik Abu - 88

2079 Words

Cahaya matahari pagi langsung menyorot wajah Aya yang masih terlelap. Suara tangisan bayi dan suara-suara kebisingan yang lainnya pun membuat ia terbangun. Ada juga yang mengobrol dengan suara kencang. Ada yang berteriak memanggil-manggil anaknya yang bandel. Bising sekali. Aya membuka matanya, cahaya matahari membuat ia memicingkan mata lagi karena silau. Ia kemudian duduk. Punggungnya terasa pegal karena tidur di atas lantai yang keras. Aya menjadikan tas berisi sura-surat penting yang ia selamatkan sebagai bantal untuk kepala. “Bapak …!” Aya langsung mencari keberadaan sang bapak yang tidak terlihat. Aya tertidur di teras musholla yang kini dipadati oleh warga lain yang ikut mengungsi. Suasananya ramai sekali. Hampir semua warga yang bermukim di kawasan itu terkena dampak dari m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD