Lima Belas-Satu Kesalahan

1970 Words

“I’m with you, Bae.” Perlahan Qanesa membuka mata mendengar bisikan dan pelukan itu. Dia mendesah lega melihat Dean berada di depannya. Qanesa dengan cepat membalas pelukan itu erat. “Dean. Kakak takut,” isaknya. Mendengar isakan itu, hati Dean teriris. Kedua tangannya memeluk Qanesa erat, matanya lalu terpejam. Tak lama tangannya terkepal di balik punggung Qanesa. “Pasti b******n itu, kan!!” teriak Dean seraya melepas pelukan Qanesa. “Si b******k itu tetap suamiku, De.” Mendengar bisikan itu, Dean berdiri dan balik badan memunggungi Qanesa. Dadanya naik turun, tak suka Qanesa menyebut lelaki b******k itu sebagai suami. Dean menarik napas panjang mencoba menghilangkan emosi yang menguasainya. “Dia ngapain, Kakak?” tanya Dean seraya kembali bersimpuh di depan Qanesa. Qanesa mengalihk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD