Sembilan Belas-Berdamai dengan Kenyataan

1701 Words

“Kemeja itu kayaknya bagus, De.” Dean menoleh ke arah tunjuk gadis di sampingnya. Dia melihat kemeja biru dongker itu lalu menggeleng pelan. Ingat dengan kemeja biru dongker yang cukup banyak di almari kamarnya. “Udah punya banyak, Kak.” “Iya-ya lupa. Kan, kamu pecinta biru dongker,” jawab Qanesa seraya menarik tangan Dean. Siang ini Dean mengajak Qanesa jalan-jalan. Sebanarnya lelaki itu ingin mengajak Audrey tapi gadis yang dicari menghilang entah ke mana. Sejak semalam, Dean sudah menghubungi Audrey, tapi selalu saja operator yang menjawab. Karena suntuk dan butuh hiburan, dia memutuskan mengajak Qanesa jalan. “Kita makan siang dulu ya, Kak.” Dean membimbing Qanesa masuk ke sebuah restoran seafood. Dia lalu berjalan ke meja dekat jendela, tempat favoritnya. “Pesan aja, Kak. Samain

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD