Bab14*

546 Words
"Daniel?" Ujar jihyo saat dirinya bangun dari kasur nya dan melihat Daniel berada disebelah nya tengah memejamkan matanya.  Jihyo menelan saliva nya dengan berat, lalu mengigit bibirnya sendiri. "Apa dia tidur dengan ku tadi malam?" Tanya jihyo pada dirinya sendiri.  Jihyo memegangi jantung nya yang berdetak tidak seperti biasanya. "Bagaimana bisa rasa ini belum hilang dan bahkan nampak sangat jelas saat tengah berdekatan dengan nya." Ujar jihyo pada dirinya.  Tangan nya kini berpindah membelai lembut pipi Daniel. Tapi beberapa saat setelah nya, tangan Daniel bergerak menarik tubuh jihyo hingga wanita itu jatuh tepat diatas tubuh nya.  "Astaga, kamu lebih berat dari dirimu yang dulu ya." Ucap Daniel.  Jihyo semakin salah tingkah saja. "Ka-kamu sejak kapan bangun?" Tanya jihyo tergagap.  Daniel tersenyum. "Sejak kamu bilang jantung mu tak berdetak seperti biasanya, lalu apalagi tadi ya. Aku orang nya mudah lupa." Ucap Daniel sembari menunjukkan smirknya. "Apasih!" Kesal jihyo berniat untuk bangun dari atas tubuh Daniel.  "Mau kemana?" Tanya Daniel.  "Masak buat sarapan." Jawab jihyo. Daniel menggeleng. "Makan diluar saja kita, dan satu lagi. Aku rindu mandi bareng dengan mu." Bisik Daniel tepat didepan telinga jihyo.  Wajah jihyo sukses memerah. "Kamu jangan mengundang ku untuk jatuh cinta lagi ya, aku gak bakal suka sama kamu lagi." Ucap jihyo sembari meyakinkan dirinya sendiri. Karena ia juga tak yakin dengan kalimatnya itu. Daniel hanya tertawa mendengarnya, sembari mengacak kecil pucuk rambut jihyo.  "Yaudah, kali ini akan aku biarkan kamu mandi duluan." Ujar Daniel. Daniel yang paling kenal diri jihyo luar dan dalam, ia akan memakai trik nya kembali untuk mendapatkan jihyo seutuhnya.  Wanita ini memang pintar sok jual mahal! Cup, Daniel berhasil mencuri ciuman pagi nya dari jihyo. "Latihan sebelum menjadi istriku." Ucap Daniel yang sukses membuat jihyo mati kutu.  "Ayo mandi sebelum aku yang mandikan." Ujar Daniel.  Jihyo dengan cepat menyadarkan dirinya, agar tak terlena kembali pada pesona Daniel. Wanita itu dengan cepat masuk kedalam kamar mandi tanpa membawa baju ganti nya, apa dia sengaja.  Daniel tersenyum miring. "Dia sedang latihan menggoda ku ya?" Gumam Daniel sembari tertawa kecil. Lelaki itu memutuskan untuk bangun dan berkeliling didalam kontrakan yang lumayan besar untuk ditinggali jihyo sementara sebelum ia pindah kerumah nya.  Kontrakan ini sengaja Daniel booking tanpa sepengetahuan wanita itu, setengah uang bayar nya saja sudah Daniel lunasi dengan pemiliknya.  Daniel membongkar laci didalam kamar jihyo dan menemukan buku harian seseorang. Ia tebak ini milik jihyo, kalau gak salah Daniel pernah melihat jihyo membawa-bawa buku itu saat kencan dengan nya dulu.  Daniel memutuskan untuk membawa pulang barang itu, toh sebentar lagi jihyo akan jadi istrinya. Entah kapan ia akan membaca nya, mungkin saat dirinya sedang menganggur dirumah. "Daniel, bisa ambilkan pakaian ganti ku diatas meja?" Ujar jihyo dari dalam kamar mandi.  Daniel melirik pintu kamar mandi. "Berani sekali dia menyuruh ku yang mengambilkan nya." Ucap Daniel dengan senyuman genit diakhir kalimatnya.  Daniel membawa baju ganti jihyo, tapi sangat tak berselera saat dirinya melihat model baju yang akan dipakai wanita itu.  "Kita akan kencan jihyo, kamu mau pakai ini untuk hari ini?" Tanya Daniel dari luar.  "Jangan berani mengecek pakaian ku, nanti dalaman nya jatuh." Ujar jihyo tak sadar akan perkataan nya.  "Benar ternyata, dia sedang menggodaku." Gumam Daniel.  "Buka pintunya." Ujar Daniel sembari membawa baju ganti jihyo untuk dikenakan wanita itu.  Saat suara kunci kamar mandi terbuka, Daniel dengan cepat menarik lengan tangan jihyo agar ia bisa ikut masuk kedalam kamar mandi.  "Kamu baru saja menggodaku bukan?" Bisik Daniel sembari merapatkan tubuhnya pada jihyo yang saat ini hanya terbalut handuk putih pendek.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD