Bab4

520 Words
Jihyo menginjak kaki Daniel dengan sekuat tenaga lalu ia berlari keluar dari ruangan Daniel.  Daniel tidak berniat mengejar, dirinya hanya tersenyum dengan sumringah. "Semakin kamu menolak, hubungan kita akan semakin menarik park jihyo!" Ujar nya. Tok tok tok "Masuk!" Jawab Daniel. Daniel berjalan dan mendudukan dirinya diatas sofa tamu. "Ada apa, Jun?" Tanya Daniel pada Jun. "Laporan tentang nona park Jihyo." Jawab Jun sebari memberikan amplop berwarna coklat pada Daniel. Daniel mengambil nya dan membaca dengan teliti. "Anak?" Gumam Daniel. "Apa kamu sungguh sudah memeriksa nya dengan benar? Jihyo punya anak dari siapa?" Tanya Daniel beruntun tak sabaran. Sebenarnya Jun sudah curiga kalau bosnya memiliki sebuah hubungan rahasia dengan OG baru perusahaan yang bernama Jihyo. Karena setahu Jun, selama bertahun-tahun ia baru merasakan dan melihat perbedaan tatapan mata bosnya pada jihyo dengan wanita lain. Daniel memang suka main wanita, tapi kali ini memang benar-benar beda hingga meminta nya untuk mencari tahu lebih jauh tentang wanita bernama park jihyo. "Saya belum melakukan pengecekan pak, tapi dilihat dari wajahnya sangat mirip dengan anda. Maaf jika saya lancang." Ujar Jun dengan jujur. "Mirip dengan ku?! Ck, mana mungkin jalang itu hamil anak ku. Kalau itu benar, saya gak akan tinggal diam." Ucap Daniel. "Besok saya minta laporan tentang anak itu." Ucap Daniel memerintah. "Baik pak Daniel, saya izin undur diri." Ujar Jun. *** "Aku bawakan kamu makan malam, niel." Ujar Sana sebari mendekatkan dirinya pada Daniel. "Kamu selalu gak bilang kalau mau datang, harusnya kamu bilang biar aku bisa bersiap." Ujar Daniel. "Aku calon istrimu, kamu harus terbiasa aku kunjungi tiap hari." Balas Sana. Daniel mengangguk,  "Terserah kamu saja, aku sulit untuk memaksa kamu terus-terusan untuk nurut sama aku." Ucap Daniel. "Maaf Daniel, kalau itu membuat mu sedikit sedih dan tak suka dengan sikap kekanakan ku." Balasa Sana. "Berikan bekal nya, biar aku makan." Pinta Daniel tanpa mau membalas ucapan Sana. Sana memberikan bekal yang sudah ia beli ditengah perjalanan menuju kantor Daniel pada calon suaminya. "Kamu rencana pulang kapan?" Tanya Sana. "Kamu baru sampai tapi sudah minta pulang?" Tanya Daniel sebari memakan makanan yang Sana berikan. "Bukan gitu, aku saja bosan rasanya kalau harus tinggal dikantor sampai malam. Dan kamu? Malah lebih suka lembur." Balas Sana. "Kamu pulang dulu sana, gak baik kalau pulang sendirian malam-malam." Ucap Daniel mengingatkan. "Jadi kamu serius gak akan pulang malam ini?" Tanya Sana  sedikit kesal. Daniel mengangguk, sedangkan Sana hanya menghela napasnya dengan berat.  "Yasudah, aku pulang. Kamu baik-baik disini, jangan sampai aku mencurigai kamu menyimpan atau bahkan berhubungan dengan wanita lain dikantor mu." Ucap Sana memperingati. Belum menikah saja sudah main mengatur, sial!  Memang kenapa kalau aku menyimpan wanita dikantor ini? Jelas iya jawabannya. Aku betah selain karena kerjaan sudah pasti karena jihyo! *** Beberapa menit setelah sepeninggalan Sana, Daniel keluar dari ruangan nya dan mencari sesosok perempuan bernama jihyo. Ketemu! "Jihyo!" Panggil Daniel. Jihyo mau tak mau harus menghampiri bosnya yang baru saja memanggilnya. "Kamu sibuk?" Tanya Daniel pada jihyo yang tumben nya terdengar lebih ramah. Jihyo mengangguk, "Sudah makan?" Tanya Daniel pada jihyo. Jihyo menggeleng, "Kalau gitu temani saya ke cafe didepan kantor sekalian kamu makan, saya mau minum kopi." Ujar Daniel sangat ramah. Kali ini Daniel akan memakai strategi lembut untuk mendekati jihyo, Daniel mendambakan tubuh jihyo yang sintal. Oh sial! Adiknya mau bangun rasanya. Ketika jihyo sudah terlihat lengah sedikit, Daniel akan menariknya dengan mudah ke ranjang. Daniel harus mendapatkan tubuh jihyo lagi! *** Lanjut? Vote dan komen nya ya!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD