Bab3

758 Words
"Gak lucu Daniel, hubungan kita sudah selesai sedari dulu." Ujar jihyo yang mencoba menahan sakit di hatinya. Lelaki yang selama ini ia hindari muncul lagi dihadapan nya dan sial nya bahkan tetap ia cintai sampai sekarang. Jihyo pikir, pria dihadapan nya ini akan bersujud meminta maaf padanya, tapi nyatanya? Daniel malah menawarinya menjadi simpanan lelaki itu. Sedari dulu Daniel selalu egois, dan jihyo tebak, Daniel tidak akan berubah sampai kapanpun. "Jangan mengelak jihyo, kamu p*****r yang mau tidur dengan siapa saja!" Tekan Daniel yang sukses menyayat hati jihyo. Jihyo ingin menampar mulut Daniel yang masih sama sejak beberapa bulan silam. Tapi tangan nya dicekal lebih dulu oleh Daniel, tubuh jihyo dihimpit kan ke tembok dan dipaksa menerima ciuman brutal yang Daniel berikan. "Ehmn, lepas hh!" Pinta jihyo. Daniel tak menghiraukan perkataan jihyo, bibir nya masih terus bergerak memaksa jihyo untuk membuka mulut nya agar lidah nya bisa masuk lebih kedalam nya. Sekuat tenaga jihyo mendorong tubuh Daniel lalu menampar nya, "Cukup Daniel!" Bentak jihyo. Daniel ingin memberi pelajaran pada jalang dihadapan nya ini, tapi karena ketokan pintu yang sedari tadi ia kunci berbunyi terus membuatnya menghentikan niatnya. Tok tok tok "Ah sialan!" Runtuk Daniel sebari membuka kunci ruangan nya. "Sana?" Ucap Daniel refleks. "Sedang apa sih? Kenapa pakai dikunci segala, Hm?" Tanya Sana dengan manja.  Bahkan tangan nya tak tinggal diam untuk dilingkarkan ke leher Daniel. Semua itu tak luput dari penglihatan jihyo, Kalau boleh jujur, adegan seperti ini masih sanggup membuat jihyo sakit hati.  Selama ini memang bukan dirinya yang berkhianat, tapi lebih tepat nya Daniel. "Kamu siapa?" Tanya Sana dengan wajah tak sukanya pada jihyo. "Dilihat dari pakaian mu, kamu OG baru ya?" Tanya Sana lagi dengan tatapan merendahkan. Jihyo melirik Daniel sekilas, daniel tak menyanggah apapun yang Sana katakan. Sungguh jihyo benar-benar sakit hati dibuatnya.  Jihyo menahan amarah nya, ia sadar ia tak pantas lagi untuk membalas semua cemoohan orang-orang disekitar nya. Ia sudah bukan anak orang kaya raya lagi, juga dirinya sudah biasa dihina oleh banyak orang. Mata jihyo terlihat memerah menahan tangis, ia akan berjanji pada dirinya untuk melupakan semua masalalunya mulai dari sekarang terutama Daniel. Sedari dulu yang jihyo lakukan hanya lari dari masalah. Dan kali ini, ia bertekad untuk melupakan nya! "Saya mau mengundurkan diri, karena itu saya keruangan pak Daniel. Maaf sudah menganggu waktunya, saya permisi." Ujar jihyo lalu dilanjut nya dengan meninggalkan ruangan Daniel. Jantung Daniel terasa sakit ketika diri wanita itu tidak mencoba untuk melakukan pembelaan atau bahkan menjelaskan sesuatu yang membuat nya agar tidak terlihat rendah dimata orang lain. Nyatanya terbalik, jihyo malah pasrah saat ada yang menghinanya. 'Dan tunggu, apa katanya?!Mengundurkan diri? Tidak akan aku biarkan kamu melarikan diri lagi, Park Jihyo!' "Kamu sedang mikirin apa?" Tanya Sana dengan manja. Daniel hanya menggelengkan kepalanya saja. "Kamu gak cium aku untuk bonus kedatangan ku, yang mengejutkan ini?" Tanya Sana. "Aku sedang tidak bernafsu, lebih baik kamu istirahat saja dirumah. Ada banyak hal yang harus aku urus hari ini." Jelas Daniel. Sana terlihat kecewa, tapi dirinya tak bisa melawan Daniel. "Baiklah, aku pergi." Jawab Sana mengalah. Ketika Sana pergi, Daniel menelpon seseorang untuk mengonfirmasikan sesuatu.  'Kamu gak akan aku biarin pergi lagi.' *** "Tidak boleh jihyo, pada kontrak yang kamu tanda-tangani sudah tertera bahwa kamu wajib kerja selama tiga bulan kedepan, baru boleh mengundurkan diri." Jelas Ami kepala OG. "Mohon bantuan nya mbak, saya sedang kesusahan." Pinta jihyo lagi. "Ck!"  Ami berdecak tak suka, kalau bukan Daniel yang menyuruhnya untuk menahan jihyo sih, Ami mau-mau saja membiarkan jihyo pergi. Tapi bosnya baru saja memperingati nya agar tidak membiarkan jihyo keluar dari perusahaan.  'Sebenarnya ada hubungan apa antara jihyo dan pak Daniel?' Ami sempat curiga sih, karena dari penglihatan nya, jihyo memang terlihat menarik untuk seukuran OG.  Tubuhnya yang sintal dan wajah nya yang cantik menambah nilai plus bagi diri perempuan itu. 'Tapi gak mungkin kan selera pak Daniel seorang OG?' *** Jihyo akan mencoba bertahan selama tiga bulan di kantor ini, mencoba juga untuk terus menghindar dari Daniel. Tuttt.. tutttt... Panggilan dari kantor Daniel di dapur OG. "Angkat jihyo!" Perintah Ami yang saat ini sedang sibuk membuatkan kopi untuk staf keuangan yang akan lembut malam ini. "I-iya." Jawab jihyo dengan ragu, karena tertulis dilayar telpon bahwa saat ini Daniel lah yang sedang menelpon. Jihyo mengangkatnya, "Halo pak, ada yang bisa dibantu?" Tanya jihyo sebari mengubah kalimat yang pertama kali diajarkan oleh Ami padanya. Daniel menyeringai, ia hafal sekali suara siapa ini. "Kamu salah, harusnya kamu bilang pada saya 'Halo pak ada yang bisa saya bantu?' Bukan nya begitu, jihyo?" Balas Daniel penuh penekanan dibagian tertentu. "Benar pak saya salah, jadi apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya jihyo meralat nya.  "Buatkan saya kopi, saya mau lembur malam ini. Jangan suruh siapapun yang mengantarkan, saya mau nya kamu." Ujar Daniel yang tak mau dibantah. 'Malam ini aku tidak akan melepaskan mu, Park jihyo!' *** Next part: "Bapak mau apa?!" Daniel menyeringai,  "Mau apa lagi selain bermain dengan mu, park jihyo!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD