6

1005 Words

6   Mau tidak mau Nicholas berbalik, ikut masuk ke dalam rumah. Sean dengan santai, duduk di sofa ruang tamu. “Kau tidak jadi ke kantor?” “Aku tidak bilang akan ke kantor, kan?” Sean terkekeh. “Aku pikir berpakaian serapi itu untuk ke kantor.” Nicholas meletak tas kerjanya ke sofa di seberang Sean, lalu melepas jas dan dasinya, gerah melihat tingkah adiknya. “Aku serius, Sean, kau harus pindah ke hotel. Kehadiranmu mengganggu masa bulan madu kami.” Mengganggu ketentramannya, tepatnya. “Aku toh tidak mengintip kalian bercinta,” Sean menyeringai malas. Nicholas semakin gusar. Sean sepertinya sengaja mengganggu. Untuk mengusir saudaranya itu pastinya mustahil, untuk berada di rumah terus menerus juga hal yang tidak mungkin. Ia harus bekerja. Satu-satunya cara ia harus mengamankan She

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD