“Sayang, aku pergi dulu. Berhati – hatilah, jangan membuat singa penjagamu curiga dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupku.” Ucap Daniel kemudian mendaratkan kecupannya diatas bibir Amanda sebelum lari secepat kilat meninggalkan apartement gadis kesayangannya itu. - Tokk tokk tokk… Tepat setelah Amanda selesai dari mandi kilatnya, pintu apartement-nya diketuk. Dengan tergesa gadis itu membukakan pintu apartement-nya, kemudian menemukan sesosok pria berbadan tinggi tegap dengan paras tampan yang tak lain adalah kakak lelakinya yang kini menatapnya dengan tajam. “Seriously dear? Kau baru bangun pukul 10 pagi ketika matahari telah bersinar terik diluar sana?” Amanda memutar bola matanya malas ketika lagi – lagi kakaknya lebih memilih melontarkan pertanyaan tidak penting daripada m

