17.

1474 Words
Lisa sudah pasti lebih berteman dengan Retha, karena Papah mereka berdua adalah partner. Retha juga mengajak Lisa untuk bergabung dengannya dan nanti dirinya akan mengajak Lisha berkeliling sekolah ini. Semoga saja dirinya dan Lisa bisa berteman baik. Sedangkan Rean, yang memang notabene memiliki watak dingin dan cuek memilih diam seperti Al, beda hal nya dengan El, yang terus menerus menggoda Lisa. Lisa hanya menanggapi dengan senyum, kadang terlihat agak risih juga. "Nanti kita wa'an ya, kalau udah sampai di rumah." Ucap El dengan pede nya. Lisa semakin di buat risih, sehingga dia yang awalnya duduk di samping El segera beranjak dan duduk di samping Rean. Rean tak bereaksi dia hanya fokus dengan handphonenya mengabari Naya agar wanita itu segera datang ke kantin. Kanaya Quensha. Perempuan cantik berambut pirang bergelombang, bermata belo serta hidung nya yang mancung itu dapat memikat hati Rean, namun Rean tak memberikan kejelasan yang pasti tentang hubungan nya, ia tak ingin dulu memperjelas status nya bersama dengan Naya. Karena, agama mereka itu berbeda. Ada yang hanya berstatus, tapi tak saling cinta. Ada yang sudah saling cinta, tapi tak bisa bisa bersama. Singkatnya begini, cinta sejati tak harus menyatu, terkadang cinta sejati itu terpisah, namun tak ada yang berubah. Jika dia bukan ditakdirkan untuk dirimu, maka ikhlaskan lah. Mengikhlaskan artinya merelakan dia bersama siapa pun. Sebab, setiap insan di pertemukan tak hanya jadi pacar, ada yang juga yang hanya jadi teman atau nantinya sebatas mantan. Saat sudah terpisah, belajar lah dewasa. Maka itulah sebenar-benarnya cinta. Kalau kita ikhlas mempersilakannya masuk ke hati, kita harus mampu menanggung segala kebahagiaan dan luka yang diakibatkan rasa itu. Balik lagi pada masalah cinta yang berbeda agama, akankah Assalamualaikum itu bisa Naya jawab dengan Waalaikumsalam atau malah tetap selamanya Naya akan menjawab dengan kata Shallom? Cinta beda agama ini di takdir kan untuk Rean. Entah Allah ingin menguji nya atau apa. Karena sejauh ini, Kanaya adalah ketidakmungkinan yang selalu Rean semoga kan. *** Di pinggir lapangan sekolah berjejer dua pohon cemara yang cukup besar, sedangkan di pinggir lapangan sebelah kanan nya terdapat pohon mangga. Mereka semua kini sedang berada di kantin, tepat menghadap ke arah pohon cemara. Pohon mangga kebetulan tidak berbuah, kalau sedang berbuah sudah pasti mangga nya habis di ambil oleh siswa dan siswi. "Eh, konon katanya.." "Njir, bahasa lo pake konon katanya. Kayak mau nge dongeng aja." Potong El, saat Aiden berbicara. "Syutt b**o, diem dulu. Gue mau bicara nih," kembali Aiden membuka suara. Retha dan Rean cukup beruntung mempunyai banyak teman. Elzyo, Kiya, Aiden, Vino, Alfakhri, Randika, Hafidz, Kanaya dan sekarang di tambah lagi Lisa. Semoga pertemanan mereka ini, sampai nanti-nanti. "Yaudah iya apa?" Tanya El, mengalah. Lagian di juga kepo dengan apa yang akan Aiden katakan. "Katanya, pohon cemara itu ada penunggunya. Bener gak sih?" Mata Kiya yang bulat membola, "Penunggu? Setan maksudnya? Ahh abang Kiya takut." Ucap Kiya sembari menggandeng lengan kakak nya. Membuat El mendengkus kesal, sudah tahu Kiya penakut malah membahas soal ini. "Dan katanya penunggu pohon itu macan putih.." sambung Aiden. "Tau dari siapa lo?" Kini Randika bersuara. "Tau lah, dari kakak gue, dia kan sekolah disini." Jawab Aiden. "Tapi emang bener ya? Masa sih? Tha, Kak bener gak?" Tanya Kiya sembari menatap Retha dan Rean secara bergantian. Lapangan sekolahan ini ada dua, lapangan voli sama basket jadi cukup luas. Ke arah kanan dari lobby ada ruang-ruang TU, Kepala sekolah, dan kelas kelas IPA. Di pojokan ada dua lab, fisika dan biologi. Sebelum ruangan lab ada tangga di antara lab dengan kelas IPA. Jadi kelas mereka semua berkumpul di sana. Rean, Retha, El, Kiya, Al dan Vino satu kelas. Sedangkan sisanya ada di kelas IPA3. "Di situ katanya ada kakek kakek nyapuin lantai kalo udah jam 6, nah di samping lab ada koperasi..dan disampingnya lagi ada sebuah taman buat duduk duduk. "Penunggu di taman itu pocong." Celetuk Aiden kembali, mata Kiya semakin membola mendengarnya. Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano Lisa sudah pasti lebih berteman dengan Retha, karena Papah mereka berdua adalah partner. Retha juga mengajak Lisa untuk bergabung dengannya dan nanti dirinya akan mengajak Lisha berkeliling sekolah ini. Semoga saja dirinya dan Lisa bisa berteman baik. Sedangkan Rean, yang memang notabene memiliki watak dingin dan cuek memilih diam seperti Al, beda hal nya dengan El, yang terus menerus menggoda Lisa. Lisa hanya menanggapi dengan senyum, kadang terlihat agak risih juga. "Nanti kita wa'an ya, kalau udah sampai di rumah." Ucap El dengan pede nya. Lisa semakin di buat risih, sehingga dia yang awalnya duduk di samping El segera beranjak dan duduk di samping Rean. Rean tak bereaksi dia hanya fokus dengan handphonenya mengabari Naya agar wanita itu segera datang ke kantin. Kanaya Quensha. Perempuan cantik berambut pirang bergelombang, bermata belo serta hidung nya yang mancung itu dapat memikat hati Rean, namun Rean tak memberikan kejelasan yang pasti tentang hubungan nya, ia tak ingin dulu memperjelas status nya bersama dengan Naya. Karena, agama mereka itu berbeda. Ada yang hanya berstatus, tapi tak saling cinta. Ada yang sudah saling cinta, tapi tak bisa bisa bersama. Singkatnya begini, cinta sejati tak harus menyatu, terkadang cinta sejati itu terpisah, namun tak ada yang berubah. Jika dia bukan ditakdirkan untuk dirimu, maka ikhlaskan lah. Mengikhlaskan artinya merelakan dia bersama siapa pun. Sebab, setiap insan di pertemukan tak hanya jadi pacar, ada yang juga yang hanya jadi teman atau nantinya sebatas mantan. Saat sudah terpisah, belajar lah dewasa. Maka itulah sebenar-benarnya cinta. Kalau kita ikhlas mempersilakannya masuk ke hati, kita harus mampu menanggung segala kebahagiaan dan luka yang diakibatkan rasa itu. Balik lagi pada masalah cinta yang berbeda agama, akankah Assalamualaikum itu bisa Naya jawab dengan Waalaikumsalam atau malah tetap selamanya Naya akan menjawab dengan kata Shallom? Cinta beda agama ini di takdir kan untuk Rean. Entah Allah ingin menguji nya atau apa. Karena sejauh ini, Kanaya adalah ketidakmungkinan yang selalu Rean semoga kan. *** Di pinggir lapangan sekolah berjejer dua pohon cemara yang cukup besar, sedangkan di pinggir lapangan sebelah kanan nya terdapat pohon mangga. Mereka semua kini sedang berada di kantin, tepat menghadap ke arah pohon cemara. Pohon mangga kebetulan tidak berbuah, kalau sedang berbuah sudah pasti mangga nya habis di ambil oleh siswa dan siswi. "Eh, konon katanya.." "Njir, bahasa lo pake konon katanya. Kayak mau nge dongeng aja." Potong El, saat Aiden berbicara. "Syutt b**o, diem dulu. Gue mau bicara nih," kembali Aiden membuka suara. Retha dan Rean cukup beruntung mempunyai banyak teman. Elzyo, Kiya, Aiden, Vino, Alfakhri, Randika, Hafidz, Kanaya dan sekarang di tambah lagi Lisa. Semoga pertemanan mereka ini, sampai nanti-nanti. "Yaudah iya apa?" Tanya El, mengalah. Lagian di juga kepo dengan apa yang akan Aiden katakan. "Katanya, pohon cemara itu ada penunggunya. Bener gak sih?" Mata Kiya yang bulat membola, "Penunggu? Setan maksudnya? Ahh abang Kiya takut." Ucap Kiya sembari menggandeng lengan kakak nya. Membuat El mendengkus kesal, sudah tahu Kiya penakut malah membahas soal ini. "Dan katanya penunggu pohon itu macan putih.." sambung Aiden. "Tau dari siapa lo?" Kini Randika bersuara. "Tau lah, dari kakak gue, dia kan sekolah disini." Jawab Aiden. "Tapi emang bener ya? Masa sih? Tha, Kak bener gak?" Tanya Kiya sembari menatap Retha dan Rean secara bergantian. Lapangan sekolahan ini ada dua, lapangan voli sama basket jadi cukup luas. Ke arah kanan dari lobby ada ruang-ruang TU, Kepala sekolah, dan kelas kelas IPA. Di pojokan ada dua lab, fisika dan biologi. Sebelum ruangan lab ada tangga di antara lab dengan kelas IPA. Jadi kelas mereka semua berkumpul di sana. Rean, Retha, El, Kiya, Al dan Vino satu kelas. Sedangkan sisanya ada di kelas IPA3. "Di situ katanya ada kakek kakek nyapuin lantai kalo udah jam 6, nah di samping lab ada koperasi..dan disampingnya lagi ada sebuah taman buat duduk duduk. "Penunggu di taman itu pocong." Celetuk Aiden kembali, mata Kiya semakin membola mendengarnya. Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD