06

1663 Words

Anta merasakan punggungnya sakit bukan main, tubuhnya berat seperti tertindih beban berat sekali. Anta membuka matanya. Begitu membuka mata, dia beradu pandang dengan mata indah milik Lina. Eh tunggu... Anta menggerakkan bibirnya perlahan. Astaga! Anta segera mendorong Lina agak keras kesampingnya. "Anta kasar banget deh! Fernan aja ngak kasar gitu sama gue. Hiks... Hiks..." Mendengar gadis disebelahnya menangis, Anta binggung dan merasa bersalah sendiri. "Eh... Aduuuh... Jangan nangis dong Lin. Sorry... Sorry gue kaget tadi. Abisnya bibir lo main nemplok aja di gue. Maaf ya... Gue ngak maksud kasar tadi beneran." Lina masih terisak. Walaupun dia didorong kesebelah tempat tidur yang kosong tapi tetep aja ya ini didorong, lumayan kenceng pula!. "Kan... Ngak usah Dorong bisa Ta! Hi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD