Di akhir minggu berikutnya, Fara memantapkan hati menemui Andra setelah berhari-hari otaknya bekerja seperti benang kusut. Ia mengirimkan pesan singkat ke ponsel laki-laki itu dan mengajaknya bertemu. Sesuai dengan saran Ian, Fara akan mengungkapkan semuanya tanpa ada yang disembunyikan atau ditutup-tutupi. Tidak ada lagi harga diri yang harus ia jaga. Toh, laki-laki itu bukan lagi suaminya. Fara datang setengah jam lebih awal di kafe yang sekelilingnya ditutupi kaca transparan, sehingga aktivitas pengunjungnya dapat dilihat dengan jelas dari luar. Fara ikut membawa Seto sebagai temannya yang duduk dengan jarak beberapa meja. Matanya mengawasi waspada. Kehidupannya saat ini terbilang lebih baik. Tidak ada lagi belenggu yang merantai langkahnya berupa pernikahan. Tidak ada lagi seseoran

