Dayan masih memangku Killa ketika Andini mengangkat teleponnya. Membiarkan putrinya memainkan kantong bajunya. "Hallo Andini, selamat malam. Maaf, aku ganggu waktu kamu sebentar." "Gak apa kok bang. Aku baru saja sampai rumah. Ada yang bisa kubantu? Apa ada masalah dengan Killa?" tanya Andini lagi. Biasanya Dayan menelpon karena urusan Killa, bukan karena rindu padanya. Poor Andini! Dayang menatap mata putrinya yang mengerjap lucu. Lalu tangannya membelai pipi halus nan chubby itu. "Din, kamu bisa kapan temani Killa pesan dekor buat ultahnya? Besok bisa?" Hening di seberang sana. "Besok kayaknya aku gak bisa deh Bang, aku ada meeting di kantor. Maklum ada manajer baru yang dipindah dari kantor cabang ke kantor pusat." "Oke, kalau gitu ... jadi Killa tunggu kamu libur saja ya." Waja